Pilkada 2018
Nurul : Koordinasi kunci stabilkan harga pangan
26 Mei 2018 18:34 WIB
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut satu Nurul Arifin (kiri) dan Chairul Yaqin (kanan) menyampaikan visi misi dalam Debat Publik pertama yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung di Hotel BnB, Bandung, Jawa Barat, Minggu (25/3/2018). (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Bandung (ANTARA News) - Kandidat Wali Kota Bandung, Nurul Arifin, menyatakan koordinasi antar lintas sektoral mulai dari pemerintah, peternak, distributor, hingga pedagang, menjadi kunci untuk bisa menstabilkan harga pangan khususnya daging ayam saat bulan Ramadhan.
"Jika saya terpilih, untuk mengantisipasi persoalan kenaikan harga daging ayam atau juga bahan pokok lainnya saat Ramadhan, saya akan melakukan antisipasi dengan berkoordinasi dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti Bulog juga pihak swasta," ujar Nurul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
Nurul menyoroti sejumlah barang kebutuhan pokok masyarakat di minggu ke dua bulan Ramadhan ini terus mengalami kenaikan. Salah satunya adalah daging ayam yang sempat menyentuh angka Rp50.000, per kilo pada Jumat pekan ini.
Kondisi ini, kata dia, seharusnya sudah dapat diprediksi dan diantisipasi sebelum Ramadhan, bukan menunggu harga naik dulu, baru bereaksi.
"Satu atau dua bulan sebelum Ramadhan, untuk memastikan pasokan yang cukup, sehingga tidak merugikan pedagang dan masyarakat," kata dia.
Ia pun mendorong pemerintah kota untuk segera melakukan berbagai langkah agar harga daging ayam bisa kembali normal, salah satunya dengan operasi pasar.
"Saya berharap pihak terkait untuk segera menstabilkan harga daging ayam. Tidak perlu menunggu menjelang lebaran. Agar harga daging ayam bisa ada di kisaran Rp33.000 sampai Rp34.000 kembali," katanya.
"Jika saya terpilih, untuk mengantisipasi persoalan kenaikan harga daging ayam atau juga bahan pokok lainnya saat Ramadhan, saya akan melakukan antisipasi dengan berkoordinasi dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti Bulog juga pihak swasta," ujar Nurul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
Nurul menyoroti sejumlah barang kebutuhan pokok masyarakat di minggu ke dua bulan Ramadhan ini terus mengalami kenaikan. Salah satunya adalah daging ayam yang sempat menyentuh angka Rp50.000, per kilo pada Jumat pekan ini.
Kondisi ini, kata dia, seharusnya sudah dapat diprediksi dan diantisipasi sebelum Ramadhan, bukan menunggu harga naik dulu, baru bereaksi.
"Satu atau dua bulan sebelum Ramadhan, untuk memastikan pasokan yang cukup, sehingga tidak merugikan pedagang dan masyarakat," kata dia.
Ia pun mendorong pemerintah kota untuk segera melakukan berbagai langkah agar harga daging ayam bisa kembali normal, salah satunya dengan operasi pasar.
"Saya berharap pihak terkait untuk segera menstabilkan harga daging ayam. Tidak perlu menunggu menjelang lebaran. Agar harga daging ayam bisa ada di kisaran Rp33.000 sampai Rp34.000 kembali," katanya.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: