Bekraf bangga Andra Matin diundang khusus Venice Architecture Biennale 2018
26 Mei 2018 14:39 WIB
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (kiri) bersama Arsitek asal Indonesia yang menjadi undangan khusus Venice architecture Biennale 2018 Andra Martin saat berada di Paviliun Indonesia, Kamis. (ANTARA News/ Bekraf)
Venesia (ANTARA News) - Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengaku bangga dengan eksistensi salah satu arsitek asal Indonesia Isandra Martin Ahmad atau Andra Matin yang menjadi undangan khusus pada ajang Venice Architecture Biennale (VAB) 2018.
"Beliau diundang secara khusus oleh panitia, dibiayai dan diberi penghormatan untuk memamerkan karyanya di tempat ini. Itu sangat membanggakan sekali bagi kami," kata Triawan ketika ditemui di Venesia, Italia, Sabtu.
Andra Matin adalah satu-satunya arsitek asal Indonesia yang menjadi undangan khusus dari penyelenggara VAB 2018.
Karya dari pria kelahiran Bandung, 56 tahun lalu itu, ditampilkan bersama sekitar 70 karya dari undangan khusus lainnya yang berasal dari berbagai dunia.
Dalam wawancara khusus dengan Antaranews, Andra mengatakan bahwa ia mendapat undangan dari penyelenggara VAB 2018 pada September 2017.
"Saya diundang, tapi mereka minta saya merahasiakannya sampai acara ini benar-benar diluncurkan pada Mei," ujar Andra.
Kemudian, pihak penyelenggara menanyakan kesediaan Andra untuk kemudian meminta sketsa dan konsep dari karya yang akan ditampilkannya.
"Terus mereka bilang wah ini keren banget, jadi saya selanjutnya mempersiapkan segalanya. Jadilah karya saya ini bertema 'Elevation'," ungkap Andra.
Menurut Andra, 'Elevation' merupakan tema yang mencerminkan kehidupan beberapa suku di Indonesia, di mana rumah tinggal yang mereka bangun memiliki jarak tertentu dengan tanah yang mereka pijak sebagai terjemahan dari tema besar VAB "Free Space".
"Targetnya supaya mudah-mudahan saya tidak memalukan Indonesia, bisa membuat bangga Indonesia. Ya targetnya itu. Kemudian pengunjung yang masuk juga bisa merasakan bagaimana sih living architecture Indonesia," papar Andra.
Baca juga: Paviliun Indonesia di Venice Architecture Biennale 2018 resmi dibuka
Baca juga: "Sunyata" di VAB angkat ruang-ruang kosong dalam arsitektur Indonesia
Baca juga: Lewat Venice Architecture Biennale, Bekraf promosikan arsitek Indonesia
"Beliau diundang secara khusus oleh panitia, dibiayai dan diberi penghormatan untuk memamerkan karyanya di tempat ini. Itu sangat membanggakan sekali bagi kami," kata Triawan ketika ditemui di Venesia, Italia, Sabtu.
Andra Matin adalah satu-satunya arsitek asal Indonesia yang menjadi undangan khusus dari penyelenggara VAB 2018.
Karya dari pria kelahiran Bandung, 56 tahun lalu itu, ditampilkan bersama sekitar 70 karya dari undangan khusus lainnya yang berasal dari berbagai dunia.
Dalam wawancara khusus dengan Antaranews, Andra mengatakan bahwa ia mendapat undangan dari penyelenggara VAB 2018 pada September 2017.
"Saya diundang, tapi mereka minta saya merahasiakannya sampai acara ini benar-benar diluncurkan pada Mei," ujar Andra.
Kemudian, pihak penyelenggara menanyakan kesediaan Andra untuk kemudian meminta sketsa dan konsep dari karya yang akan ditampilkannya.
"Terus mereka bilang wah ini keren banget, jadi saya selanjutnya mempersiapkan segalanya. Jadilah karya saya ini bertema 'Elevation'," ungkap Andra.
Menurut Andra, 'Elevation' merupakan tema yang mencerminkan kehidupan beberapa suku di Indonesia, di mana rumah tinggal yang mereka bangun memiliki jarak tertentu dengan tanah yang mereka pijak sebagai terjemahan dari tema besar VAB "Free Space".
"Targetnya supaya mudah-mudahan saya tidak memalukan Indonesia, bisa membuat bangga Indonesia. Ya targetnya itu. Kemudian pengunjung yang masuk juga bisa merasakan bagaimana sih living architecture Indonesia," papar Andra.
Baca juga: Paviliun Indonesia di Venice Architecture Biennale 2018 resmi dibuka
Baca juga: "Sunyata" di VAB angkat ruang-ruang kosong dalam arsitektur Indonesia
Baca juga: Lewat Venice Architecture Biennale, Bekraf promosikan arsitek Indonesia
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: