Yogyakarta (ANTARA News) - Pasar Sore Ramadhan yang digelar di Kampung Kauman, Kota Yogyakarta, menjadi ajang wisata kuliner warga yang ingin berburu jajanan takjil sembari menunggu waktu berbuka puasa.

Pasar Ramadhan dibuka di sepanjang gang berukuran dua meter di RW 10 Kampung Kauman, Jalan Ahmad Dahlan, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Memasuki gang itu, pengunjung disambut dengan gapura dari rakitan bambu dengan hiasan caping yang dicat warna-warni.

"Yang datang ke sini bukan warga Yogyakarta saja, ada juga dari luar daerah seperti Magelang, Jawa Tengah," kata Ketua Pasar Sore Ramdhan, Jauzan saat ditemui di Pasar Sore Ramadhan, di Kampung Kauman, Yogyakarta, Jumat sore.

Menurut Jauzan, Pasar Sore Ramadhan sudah dirintis oleh warga setempat di sepanjang gang di Kampung Kauman itu sejak 1980-an. Selanjutnya dikoordinir secara rapi pengurus RW 10 hingga mendapat bantuan dari Pemda DIY. "Seperti meja-meja untuk berjualan ini bantuan dari Pemda," kata dia.

Terdapat 53 tenda yang berdiri secara rapi di sepanjang gang itu. Pernak-pernik jajanan takjil yang dijual cukup beragam mulai dari jenis makanan tradisional seperti risol, apem, lumpia hingga kue lumpur. Ada dua penganan tradisonal yang konon hanya dapat ditemukan saat bulan puasa yakni kicak ketan dan kacang kumbon.

Selain itu, pengunjung juga dapat menemukan aneka sayur, minuman dan lauk pauk untuk hidangan berbuka puasa. Pasar Ramadhan di Kampung Kauman itu berlangsung hingga H-1 Lebaran.

"Kemarin yang baru juga ada nasi briani, makanan dari India," kata Jauzan.

Menurut Jauzan, Pasar Sore Ramadhan di Kampung Kauman tidak sekadar sebagai wahan untuk jual beli makanan. Wahana itu, juga bertujuan untuk menyemarakkan suasa Bulan Suci Ramadhan, selain rangkaian kegiatan lainnya di Kampung Kauman seperti pengajian dan tadarus Al-Quran.

"Semakin mendekati Magrib, pengunjung justru semakin ramai berdatangan," kata dia.

Susi (53) salah satu penjual sayuran dan lauk pauk mengaku membuka lapak di Pasar Sore Ramadhan untuk pengisi waktu selama Ramadhan sekaligus sebagai wujud partisipasi warga RW 10. "Biasanya jual jajanan takjil juga, tetapi tahun ini jual sayur dan lauk pauk saja," kata dia menjajakan aneka bihun, pepes, hingga mangut yang dijual mulai Rp2.000-Rp10.000 per porsi.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta mengatakan penyelenggaraan Pasar Ramadhan seperti yang ada di Kampung Kauman mampu menambah pergerakan wisatawan di Yogyakarta. Penyelenggaraan event-event khusus Ramadhan seperti itu cukup penting di saat kunjungan wisata lesu selama Ramadhan.

"Selain menjadi ajang ngabuburit warga setempat, sebetulnya event-event yang sengaja diciptakan selama Ramadhan termasuk Pasar Ramadhan mampu memberikan dampak pergerakan wisata," kata dia.