Laporan Thomas Uber dari Bangkok
Tim Indonesia akui China layak menang
25 Mei 2018 23:40 WIB
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan (kiri) dan Hendra Setiawan (kanan) berpelukan usai gagal memenangi pertandingan melawan pebulu tangkis ganda putra Cina Li Junhui dan Liu Yuchen pada babak semi final Piala Thomas 2018 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat (25/5/2018). Tim Thomas Indonesia terhenti di semi final Piala Thomas 2018 setelah tunduk dari Cina 1-3. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Bangkok (ANTARA News) - Manajer tim Indonesia Susy Susanti menilai pencapaian tim putra Indonesia yang terhenti di semifinal Piala Thomas 2018 adalah realitas yang harus diterima semua pihak karena China dengan materi pemain saat ini memang layak menang.
"Para pemain dan pelatih sudah berusaha maksimal untuk lebih baik lagi dan mencoba mengatasi China, tapi realitasnya kita belum bisa mencapai final," kata Susy Susanti usai menyaksikan kekalahan tim Indonesia dari China 1-3 pada semifinal kejuaraan bulu tangkis beregu putra itu di Bangkok, Thailand, Jumat malam.
"Kami memang melihat bahwa secara materi pemain China di atas kertas memang sudah lebih unggul, tapi kami tidak menyerah begitu saja dan para pemain sudah memberikan yang terbaik," katanya.
Formasi pemain China di Piala Thomas tahun ini, menurut Susy memang memungkinkan mereka untuk jadi finalis, bahkan favorit untuk juara.
"Mereka kuat di tunggal dan ganda, kita di tunggal semuanya di bawah mereka," tambahnya.
Setelah Piala Thomas dan Piala Uber 2018 ini, Susy yang juga Ketua Bidang Pembinaan dan Presasi PBSI tersebut mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evalusi dan kembali bersiap untuk turnamen-turnamen berikutnya.
"Ada Asian Games yang tinggal dua bulan lagi, kita harus persiapan dari sekarang," katanya.
Susy menambahkan, dua bulan ke depan juga masih ada sejumlah turnamen penting sebelum Asian Games, jadi harus dilihat kondisi pemain agar siap tampil.
"Para pemain dan pelatih sudah berusaha maksimal untuk lebih baik lagi dan mencoba mengatasi China, tapi realitasnya kita belum bisa mencapai final," kata Susy Susanti usai menyaksikan kekalahan tim Indonesia dari China 1-3 pada semifinal kejuaraan bulu tangkis beregu putra itu di Bangkok, Thailand, Jumat malam.
"Kami memang melihat bahwa secara materi pemain China di atas kertas memang sudah lebih unggul, tapi kami tidak menyerah begitu saja dan para pemain sudah memberikan yang terbaik," katanya.
Formasi pemain China di Piala Thomas tahun ini, menurut Susy memang memungkinkan mereka untuk jadi finalis, bahkan favorit untuk juara.
"Mereka kuat di tunggal dan ganda, kita di tunggal semuanya di bawah mereka," tambahnya.
Setelah Piala Thomas dan Piala Uber 2018 ini, Susy yang juga Ketua Bidang Pembinaan dan Presasi PBSI tersebut mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evalusi dan kembali bersiap untuk turnamen-turnamen berikutnya.
"Ada Asian Games yang tinggal dua bulan lagi, kita harus persiapan dari sekarang," katanya.
Susy menambahkan, dua bulan ke depan juga masih ada sejumlah turnamen penting sebelum Asian Games, jadi harus dilihat kondisi pemain agar siap tampil.
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: