Relawan Abraham Samad gelar deklarasi dukungan maju pilpres di Denpasar
25 Mei 2018 19:45 WIB
Dokumentasi Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif (tengah) bersama mantan Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki (kiri) dan Abraham Samad (kanan) bergegas seusai menjenguk penyidik KPK Novel Baswedan di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, (11/4/2017). Penyidik senior KPK Novel Baswedan diserang dengan air keras oleh dua orang tak dikenal seusai menjalankan salat Subuh di masjid dekat rumahnya. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Denpasar (ANTARA News) - Relawan Koalisi Rakyat Berdaulat untuk Abraham Samad (Kita AS) menggelar deklarasi di Denpasar, Bali, untuk mendapatkan dukungan dari rakyat guna maju pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2019.
Koordinator Relawan "Kita AS", Syamrawi, pada acara deklarasi tersebut di Denpasar, Jumat malam, mengatakan dukungan terhadap tokoh muda asal Sulawesi Selatan itu, tak lain didasari karena AS sosok yang memiliki ketegasan sikap, pemberani dan berintegritas tinggi, baik dalam pemberantasan korupsi dan komitmen kebangsaan.
Ia mengatakan Indonesia di masa mendatang membutuhkan figur berintegritas dalam pemberantasan korupsi sebagaimana ditunjukkan AS dalam memimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"AS memiliki peluang untuk maju dalam Pilpres mendatang sehingga kami (relawan AS) mendorong langkahnya untuk bisa berproses dan berkompetisi dengan tokoh-tokoh bangsa lainnya," katanya.
Dikatakan, anak-anak muda menaruh harapan besar kepada figur-figur yang memiliki integritas terhadap pemberantasan korupsi yang selama ini menjadi momok dan masalah kronis bangsa dan negara.
Menurut Syamrawi, lahirnya gerakan relawan AS sebagai bentuk kepedulian anak muda terhadap kondisi bangsa ini, sehingga mendorong tokoh-tokoh yang diyakini mampu melihat masalah korupsi dan masalah bangsa lainnya secara jernih dan solutif.
Selain itu, komitmen kebangsaan AS tidak perlu diragukan lagi sebagai tokoh muda yang terus memikirkan perbaikan bangsa menuju keadaan lebih baik lagi.
"Masalah korupsi menjadi serius segera dituntaskan karena ini menyangkut masa depan bangsa, padahal reformasi telah berjalan 20 tahun lamanya," ujarnya.
Ia mengatakan masalah korupsi sangat sulit dikendalikan dengan banyaknya tokoh politik atau birokrasi yang terjerat tindak pidana korupsi, meski penegakan hukum telah dijalankan.
Selain sistem yang rapuh sehingga memberikan peluang subur lahirnya praktek korupsi juga karena lemahnya kepemimpinan sehingga diperlukan figur yang tidak hanya menjadi panutan juga memiliki ketegasan sikap dalam pemberantasan korupsi di Tanah Air.
"Kami mendeklarasikan (Kita AS) menjadi Calon Presiden (Capres) RI 2019. Karena AS memiliki pengalaman membangun bangsa dan memberantas korupsi di negeri ini," ujarnya.
Deklarasi serupa juga sudah dilakukan yakni di Kota Palembang, Padang, dan Makassar. Kota Denpasar menjadi kota keempat digelarnya deklarasi "Kita AS".
Koordinator Relawan "Kita AS", Syamrawi, pada acara deklarasi tersebut di Denpasar, Jumat malam, mengatakan dukungan terhadap tokoh muda asal Sulawesi Selatan itu, tak lain didasari karena AS sosok yang memiliki ketegasan sikap, pemberani dan berintegritas tinggi, baik dalam pemberantasan korupsi dan komitmen kebangsaan.
Ia mengatakan Indonesia di masa mendatang membutuhkan figur berintegritas dalam pemberantasan korupsi sebagaimana ditunjukkan AS dalam memimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"AS memiliki peluang untuk maju dalam Pilpres mendatang sehingga kami (relawan AS) mendorong langkahnya untuk bisa berproses dan berkompetisi dengan tokoh-tokoh bangsa lainnya," katanya.
Dikatakan, anak-anak muda menaruh harapan besar kepada figur-figur yang memiliki integritas terhadap pemberantasan korupsi yang selama ini menjadi momok dan masalah kronis bangsa dan negara.
Menurut Syamrawi, lahirnya gerakan relawan AS sebagai bentuk kepedulian anak muda terhadap kondisi bangsa ini, sehingga mendorong tokoh-tokoh yang diyakini mampu melihat masalah korupsi dan masalah bangsa lainnya secara jernih dan solutif.
Selain itu, komitmen kebangsaan AS tidak perlu diragukan lagi sebagai tokoh muda yang terus memikirkan perbaikan bangsa menuju keadaan lebih baik lagi.
"Masalah korupsi menjadi serius segera dituntaskan karena ini menyangkut masa depan bangsa, padahal reformasi telah berjalan 20 tahun lamanya," ujarnya.
Ia mengatakan masalah korupsi sangat sulit dikendalikan dengan banyaknya tokoh politik atau birokrasi yang terjerat tindak pidana korupsi, meski penegakan hukum telah dijalankan.
Selain sistem yang rapuh sehingga memberikan peluang subur lahirnya praktek korupsi juga karena lemahnya kepemimpinan sehingga diperlukan figur yang tidak hanya menjadi panutan juga memiliki ketegasan sikap dalam pemberantasan korupsi di Tanah Air.
"Kami mendeklarasikan (Kita AS) menjadi Calon Presiden (Capres) RI 2019. Karena AS memiliki pengalaman membangun bangsa dan memberantas korupsi di negeri ini," ujarnya.
Deklarasi serupa juga sudah dilakukan yakni di Kota Palembang, Padang, dan Makassar. Kota Denpasar menjadi kota keempat digelarnya deklarasi "Kita AS".
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: