Jambi (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian meminta kepada seluruh kepala daerah bukan hanya di Provinsi Jambi untuk bersama membendung berkembangnya sel-sel teroris maupun faham radikalisme yang ada didaerahnya masing-masing.

Hal itu disampaikan Jenderal Polisi Tito Karnavian pada saat meresmikan kenaikan tipe Polda Jambi dari tipe B menjadi Polda tipe A yang dilaksanakan pada upacara resmi di Mapolda Jambi, Jumat.

Kapolri mengatakan, untuk menyelesaikan masalah teroris dan radikalisme di berbagai daerah yang terjadi, maka seluruh pihak termasuk kepala daerah mulai dari gubernur, wali kota dan para bupatinya bersama-sama menanganinya secara komprehensif.

"Khusus di Provinsi Jambi, kepada Plt Gubernur Jambi dan para wali kota serta bupati bersama-sama membendung berkembangnya sel-sel teroris dan faham radikalisme sehingga tidak menjadi masalah kedepannya," kata Tito Karnavian.

Dia mengatakan, di Jambi sendiri terakhir terjadi aksi penyerangan oleh seorang warga kepada dua anggota polisi yang ada di Mapolsek dengan menggunakan senjata tajam, hal ini merupakan puncak dari gunung es yang ada selama ini di Provinsi Jambi karena faham radikalisme yang mereka dapatkan baik melalui media internet dan media sosial.

"Saya minta Kepala BIN Daerah (Kabinda), Kapolda dan Danrem berserta seluruh kepala daerah untuk duduk bersama melakukan pemetaan terhadap sel dan jaringan teroris serta berkembangnya faham radikalisme yang ada dan punya potensi di Provinsi Jambi," kata Tito Karnavian kepada wartawan usai meresmikan Polda Jambi jadi tipe A.

Perlu kerjasama semua pihak termasuk masyarakat untuk melakukan pemetaan potensi yang ada di daerahnya masing-masing baik yang masuk dan sedang berkembang di Jambi.

Aktifkan kembali Bhabinsa, Babinkamtibmas untuk mencegah berkembangnya ideologi teroris dan faham radikalisme di Jambi.

Kapolri Tito Karnavian juga mengungkapkan, di Provinsi Jambi sudah terdeteksi dan tidak terlalu banyak jaringan teroris yang ada di daerah itu dan saat ini mereka sudah dalam pengawasan kepolisian, namun perlu ditangani dan diawasi secara serius serta mewaspadai penyerbarannya baik melalui media sosial dan internet.