Mensos: Pengidap HIV jangan putus asa
25 Mei 2018 18:53 WIB
Menteri Sosial Idrus Marham berinteraksi dengan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang direhabilitasi di Panti Sosial Aura Welas Asih, Palabuhanratu, Sukabumi, Jumat (25/5/2018). (ANTARA/Desi Purnamawati)
Sukabumi (ANTARA News) - Menteri Sosial Idrus Marham memberikan semangat kepada puluhan orang dengan HIV (ODHIV) yang tengah menjalani rehabilitasi di Panti Sosial Bina Mandiri (PSBM) Kahuripan Sukabumi, Jawa Barat.
"Jangan putus asa, ODHIV pun sama seperti kita punya hak dan kewajiban maka dari teruslah berinovasi dan tetap menjadi yang terbaik," katanya saat kunjungan kerja ke Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, dalam safari kemanusiaan ini dirinya sengaja datang ke beberapa panti rehabilitasi sosial yang ada di Kabupaten Sukabumi baik di wilayah Kecamatan Cibadak maupun Palabuhanratu.
Ada empat fungsi yang dilakukan pihaknya seperti memulihkan kesehatan fisik, sosial, memulihkan mental atau psikis dan memberikan satu keterampilan.
Empat fungsi ini tentunya harus dikolaborasikan kepada para penghuni panti sehingga nantinya setelah kembali lagi ke masyarakat mereka siap baik fisik maupun mental dan tentunya punya keahlian sehingga tidak putus asa.
Namun, yang dikhawatirkannya dirinya adalah ODHIV ini putus asa sehingga bisa melakukan tindakan nekat kepada orang lain. Tapi ia yakin pengidap HIV yang tengah menjalani rehabilitasi di PSBM Kahuripan ini tidak akan putus asa walaupun dalam tubuhnya ada virus mematikan.
Lanjut dia, kesalahan yang pernah dibuatnya lalu jangan menjadi momok yang terus menghantui, tetapi sekarang harus bangkit dan bisa menggantikan dengan perbuatan yang baik.
"Setelah nanti keluar dari panti, ODHIV ini harus mampu mandiri dan kami pun pemerintah akan membantunya yakni dengan cara memberikan modal usaha kepada mereka," tambahnya.
Idrus mengimbau kepada seluruh pihak agar tidak ada diskriminasi terhadap para ODHIV, namun harus terus diberikan semangat karena mereka juga tetap mempunyai hak dan kewajiban.
Baca juga: Mensos borong kaus buatan penderita HIV
Baca juga: Mensos bangkitkan semangat penderita HIV perbaiki hidup
Baca juga: Penanganan ODGJ perlu sinergi pusat-daerah-pengusaha, kata Mensos
Baca juga: Mensos serahkan bantuan korban kebakaran di Jaktim
"Jangan putus asa, ODHIV pun sama seperti kita punya hak dan kewajiban maka dari teruslah berinovasi dan tetap menjadi yang terbaik," katanya saat kunjungan kerja ke Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, dalam safari kemanusiaan ini dirinya sengaja datang ke beberapa panti rehabilitasi sosial yang ada di Kabupaten Sukabumi baik di wilayah Kecamatan Cibadak maupun Palabuhanratu.
Ada empat fungsi yang dilakukan pihaknya seperti memulihkan kesehatan fisik, sosial, memulihkan mental atau psikis dan memberikan satu keterampilan.
Empat fungsi ini tentunya harus dikolaborasikan kepada para penghuni panti sehingga nantinya setelah kembali lagi ke masyarakat mereka siap baik fisik maupun mental dan tentunya punya keahlian sehingga tidak putus asa.
Namun, yang dikhawatirkannya dirinya adalah ODHIV ini putus asa sehingga bisa melakukan tindakan nekat kepada orang lain. Tapi ia yakin pengidap HIV yang tengah menjalani rehabilitasi di PSBM Kahuripan ini tidak akan putus asa walaupun dalam tubuhnya ada virus mematikan.
Lanjut dia, kesalahan yang pernah dibuatnya lalu jangan menjadi momok yang terus menghantui, tetapi sekarang harus bangkit dan bisa menggantikan dengan perbuatan yang baik.
"Setelah nanti keluar dari panti, ODHIV ini harus mampu mandiri dan kami pun pemerintah akan membantunya yakni dengan cara memberikan modal usaha kepada mereka," tambahnya.
Idrus mengimbau kepada seluruh pihak agar tidak ada diskriminasi terhadap para ODHIV, namun harus terus diberikan semangat karena mereka juga tetap mempunyai hak dan kewajiban.
Baca juga: Mensos borong kaus buatan penderita HIV
Baca juga: Mensos bangkitkan semangat penderita HIV perbaiki hidup
Baca juga: Penanganan ODGJ perlu sinergi pusat-daerah-pengusaha, kata Mensos
Baca juga: Mensos serahkan bantuan korban kebakaran di Jaktim
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: