San Francisco (ANTARA News) - Perusahaan teknologi transportasi, Uber, menghentikan operasional mobil otonom (swakemudi) di Arizona pascakecelakaan fatal yang melibatkan salah satu kendaraannya pada Maret 2018.

Kendati demikian, Uber Technologies Inc menyatakan tidak menghentikan seluruh operasional swakemudi, melainkan fokus pada pengujian terbatas di Pittsburgh, Pennsylvania, dan dua kota di California, menurut juru bicara Uber dilansir Reuters, Kamis (24/5) waktu setempat.

Perusahaan itu menyatakan akan melanjutkan program swakemudi pada musim panas tahun ini, kendati hanya memakai rute yang lebih pendek serta jumlah armada yang sedikit, katanya.

"Kami berkomitmen untuk teknologi swakemudi, dan kami berharap dapat kembali ke jalan umum dalam waktu dekat," kata juru bicara itu.

Baca juga: Uber gandeng Angkatan Darat AS kembangkan mobil terbang

Kondisi jalanan di Arizona yang datar dan rata, cuaca yang baik dan peraturan yang ramah terhadap perusahaan dianggap ideal untuk menguji kendaraan swakemudi.

Uber menghadapi tantangan pengujian swakemudi di kota-kota urban yang padat dan cuaca tak menentu yakni hujan, berkabut, salju, bahkan es.

Di sisi lain, Uber belum mengantongi izin pengujian swakemudi di California dan Pittsburgh.

Sebelumnya, Uber menghentikan operasionalnya di Arizona dan tempat-tempat lainnya setelah mobil SUV swakemudi menabrak seorang wanita penyebrang jalan pada Maret di kota Tempe, menandai kematian pertama yang melibatkan kendaraan swakemudi, demikian Reuters.

Baca juga: Uber jalin kesepakan dengan korban tewas kecelakaan swakemudi

Baca juga: Uber Jepang berkolaborasi dengan taksi konvensional