Balikpapan (ANTARA News) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menyediakan lima (5) kapal untuk mengangkut dan mengantar penumpang dari dan ke Balikpapan dalam arus mudik melalui Pelabuhan Semayang di Balikpapan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 11 Juni 2018 atau 26 Ramadhan 1439 Hijriyah.

"Yaitu KM Lambelu, KM Bukit Siguntang, dan KM Labobar, serta saat arus balik, ada tambahan KM Umsini dan KM Ngapulu," kata Kepala Operasional PT Pelni Cabang Balikpapan, Ibrahim, Jumat.

KM Lambelu, bisa mengangkut 2003 orang sekali jalan. Begitu juga dengan KM Bukit Siguntang dan KM Labobar. Seluruh seat yang dijual adalah kelas ekonomi.

Pelni memperkirakan akan terjadi tambahan jumlah penumpang sekitar 3 persen daripada jumlah penumpang di luar masa hari raya Idul Fitri.

"Untuk sementara tiket untuk tanggal 11 Juni sudah habis," kata Ibrahim.

Baca juga: Ada 1000 lagi tiket mudik gratis dari Batam-Belawan

Walaupun demikian, menurut Ibrahim, masih terbuka kemungkinan untuk menambah jumlah penumpang yang diangkut pada tanggal tersebut sampai batas maksimal kapasitas kapal dengan mengutamakan keselamatan pelayaran dan kenyamanan penumpang.

"Sejauh ini jumlah seat yang tersedia masih cukup dengan jumlah permintaan. Apalagi kan sekarang seluruhnya kelas ekonomi," jelasnya.

Pada bulan Mei ini Pelni Cabang Balikpapan memiliki 19 jadwal keberangkatan dan kedatangan. Pada bulan Juni mendatang ada 26 keberangkatan maupun kedatangan. Semuanya dilayani oleh ketiga kapal, KM Lambelu, KM Bukit Siguntang, dan KM Labobar. Pelabuhan-pelabuhan tujuan dari Balikpapan adalah Tarakan, Nunukan, Pantoloan, Pare-pare, Makassar, Maumere, Lembar, dan Kupang, serta Surabaya.

Setelah memasuki masa arus balik atau kembali ke kota asal tinggal Pelni menambahkan KM Umsini dan KM Ngapulu. Kedua kapal menyediakan tidak kurang dari 5.000 seat.

Transportasi kapal laut tetap memiliki pengguna yang banyak di Kalimantan Timur karena tiketnya lebih murah daripada tiket pesawat terbang, sementara penumpang bisa membawa barang sekuatnya tanpa harus dikenakan biaya tambahan. Kebanyakan mereka yang jadi penumpang kapal laut dan berangkat dari Pelabuhan Semayang adalah para pekerja asal Makassar, Sumbawa, dan Flores atau Nusa Tenggara Timur.


Baca juga: Empat kapal Pelni siap layani pemudik dari Biak, Papua