Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pelatih Irak asal Brazil, Jorvan Vieira, mengecam Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) yang telah mentelantarkan para pemainnya selama berjam-jam, karena tidak mendapat kamar hotel. Vieira mengatakan para pemainnya telah menunggu selama empat jam di lobi Prince Hotel, Kuala Lumpur, setelah tiba dari Bangkok, Senin, sebelum mendapat informasi hanya ada delapan kamar untuk 31 orang. Irak akan menghadapi Korsel pada pertandingan semifinal Piala Asia, Rabu, dan Vieira mengatakan timnya masih beruntung punya cukup waktu istirahat dari pertandingan, meskipun kini merasakan kesengsaraan. "Kami meninggalkan Bangkok pada pukul tujuh pagi, tiba di hotel pada lima sore dan kemudian harus menunggu selama empat jam hanya untuk mendapatkan delapan kamar," kata Vieira yang timnya mengalahkan Vietnam 2-0 dalam perempatfinal, Sabtu. "Lalu kami harus mengambil bagasi, kami berlatih pada jam sembilan malam dan para pemain kami baru mendapatkan makan malam pada 1:30 dinihari," tambahnya, seperti dilaporkan Reuters. Vieira mengatakan tim Irak berencana meninggalkan Bangkok pada Minggu, tetapi AFC menyarankan agar mengambil hari tambahan untuk tetap di Bangkok. "AFC mengatakan jika kami datang ke Malaysia pada Minggu, kami harus tinggal di hotel lain dulu dan baru pindah ke Prince Hotel pada hari berikutnya," katanya. "AFC harus realistis bahwa ini bukan kelompok wisatawan, kami sebuah tim sepakbola internasional, mereka berjanji memberi jaminan kepada kami, tapi ternyata mereka tidak bisa menepati janjinya," tambahnya. Korsel mengalahkan Iran 4-2 melalui adu penalti, Minggu, setelah bermain seri selama 120 menit di Stadion Bukit Jalil. Pelatih Pim Verbeek telah menyatakan keprihatinannya para pemainnya hanya punya waktu kurang dari sehari untuk persiapan pertandingan semifinal melawan Irak, yang hanya bermain 90 menit melawan Vietnam. Namun Vieira mengatakan saat ini keberuntungan justru ada dipihak tim Korsel. "Jika anda bertanya siapa yang beruntung, saya pikir Korsel lebih beruntung daripada kami sekarang, terutama setelah apa yang kami alami," katanya. (*)