Porlasi pantau persaingan Asian Games dalam ASC
24 Mei 2018 21:39 WIB
Atlet-atlet nomor 470 pelatnas Porlasi berlatih jelang Asian Games 2018 di Dermaga Bahtera Jakarta Utara, Kamis (24/05/2018). PB Porlasi menargetkan dua medali emas pada nomor windsurfing dan laser dalam Asian Games 2018. (Antara/Imam Santoso)
Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (PB Porlasi) memantau peta persaingan Asian Games 2018 dalam Kejuaraan Layar Asia (Asian Sailing Championships 2018) yang akan berlangsung di Ancol, Jakarta, pada 18-24 Juni.
"Kami ada kewajiban untuk menggelar Kejuaraan Layar Asia minimal dua bulan sebelum Asian Games. Seluruh negara Asia yang akan mengikuti Asian Games akan menurunkan atlet-atlet mereka dalam kejuaraan Asia itu," kata Ketua Umum PB Porlasi Laksamana Muda TNI Darwanto di sela-sela latihan pelatnas cabang layar di Dermaga Bahtera, Jakarta Utara, Kamis.
Darwanto mengatakan tim dari 16 negara yang akan menigkuti ASC 2018 akan lebih banyak menurunkan atlet mereka dalam kejuaraan tunggal itu dibanding Asian Games 2018.
"Negara yang akan turun dalam Asian Games sebanyak 20 negara. Semua peserta dalam Kejuaraan Asia itu belum tentu turun dalam Asian Games," kata Darwanto.
PB Porlasi, lanjut Darwanto, akan menurunkan 16 atlet untuk mengikuti 14 nomor perlombaan dalam Asian Games.
"Kami sampai saat ini masih menyertakan atlet-atlet pelapis dalam pelatnas Asian Games. Jumlah atlet kami sebanyak 26 orang terdiri dari 13 atlet putra dan 13 atlet putri. Kami akan mengerucutkan menjadi 16 atlet setelah kejuaraan Asia itu," kata Darawnto.
Darwanto mengatakan kebutuhan perlatan untuk cabang layar yang paling mendesak adalah pengadaan perahu yang belum semua tercukupi dari anggaran pelatnas layar sebesar Rp6,2 miliar.
"Satu set perahu nomor lasser itu seharga Rp250 juta. Perahu nomor windsurfing seharga Rp150-Rp200 juta. Perahu nomor 470 seharga Rp400-Rp600 juta. Perahu yang paling mahal adalah perahu nomor 49er seharga lebih dari Rp800 juta," kata Darwanto.
PB Porlasi, lanjut Darwanto, menyiasati kekurangan anggaran peralatan dengan memperbaiki kelengkapan perahu latihan para atlet seperti layar, tali, hingga kemudi kapal.
Cabang layar menargetkan dua medali emas dari nomor wind surfing dan lasser menyusul optimisme penguasaan perahu dan arena perlombaan Asian Games karena Indonesia sebagai tuan rumah.
Sementara, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi telah menyepakati tambahan anggaran untuk memenuhi kebutuhan peralatan atlet-atlet pelatnas Porlasi sebesar Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar.
"Kami sudah komitmen alat itu akan ada tambahan baru dari dana yang sudah diberikan dari pemerintah. Tambahan dana itu muncul karena komitmen yang luar biasa dari ketua umum dan semua atlet," kata Menpora Imam Nahrawi.
"Kami ada kewajiban untuk menggelar Kejuaraan Layar Asia minimal dua bulan sebelum Asian Games. Seluruh negara Asia yang akan mengikuti Asian Games akan menurunkan atlet-atlet mereka dalam kejuaraan Asia itu," kata Ketua Umum PB Porlasi Laksamana Muda TNI Darwanto di sela-sela latihan pelatnas cabang layar di Dermaga Bahtera, Jakarta Utara, Kamis.
Darwanto mengatakan tim dari 16 negara yang akan menigkuti ASC 2018 akan lebih banyak menurunkan atlet mereka dalam kejuaraan tunggal itu dibanding Asian Games 2018.
"Negara yang akan turun dalam Asian Games sebanyak 20 negara. Semua peserta dalam Kejuaraan Asia itu belum tentu turun dalam Asian Games," kata Darwanto.
PB Porlasi, lanjut Darwanto, akan menurunkan 16 atlet untuk mengikuti 14 nomor perlombaan dalam Asian Games.
"Kami sampai saat ini masih menyertakan atlet-atlet pelapis dalam pelatnas Asian Games. Jumlah atlet kami sebanyak 26 orang terdiri dari 13 atlet putra dan 13 atlet putri. Kami akan mengerucutkan menjadi 16 atlet setelah kejuaraan Asia itu," kata Darawnto.
Darwanto mengatakan kebutuhan perlatan untuk cabang layar yang paling mendesak adalah pengadaan perahu yang belum semua tercukupi dari anggaran pelatnas layar sebesar Rp6,2 miliar.
"Satu set perahu nomor lasser itu seharga Rp250 juta. Perahu nomor windsurfing seharga Rp150-Rp200 juta. Perahu nomor 470 seharga Rp400-Rp600 juta. Perahu yang paling mahal adalah perahu nomor 49er seharga lebih dari Rp800 juta," kata Darwanto.
PB Porlasi, lanjut Darwanto, menyiasati kekurangan anggaran peralatan dengan memperbaiki kelengkapan perahu latihan para atlet seperti layar, tali, hingga kemudi kapal.
Cabang layar menargetkan dua medali emas dari nomor wind surfing dan lasser menyusul optimisme penguasaan perahu dan arena perlombaan Asian Games karena Indonesia sebagai tuan rumah.
Sementara, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi telah menyepakati tambahan anggaran untuk memenuhi kebutuhan peralatan atlet-atlet pelatnas Porlasi sebesar Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar.
"Kami sudah komitmen alat itu akan ada tambahan baru dari dana yang sudah diberikan dari pemerintah. Tambahan dana itu muncul karena komitmen yang luar biasa dari ketua umum dan semua atlet," kata Menpora Imam Nahrawi.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: