Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengatakan, sebagai institusi pertahanan negara, TNI harus memiliki arah kebijakan dalam bidang pertahanan dan keamanan negara.

"Arah kebijakannya, di antaranya dalam mempersiapkan SDM yang unggul, serta memiliki komitmen, kompetensi, semangat dan militansi yang tinggi, disertai dengan kreatifitas dan kemampuan inovasi yang menunjang," kata dia, saat melantik Laksamana Muda TNI Aan Kurnia sebagai komandan jenderal Akademi TNI, di Aula Gatot Soebroto Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.

Pengangkatan Kurnia sebagai komandan jenderal Akademi TNI berdasarkan Skep Panglima TNI Nomor Kep/504/V/2018 tanggal 22 Mei 2018 tentang pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI menggantikan Laksamana TNI Siwi Sukma Adji yang telah dilantik Presiden Joko Widodo menjadi kepala staf TNI AL, di Istana Negara, Rabu (23/5).

Tjahjanto, di dalam siaran pers Pusat Penerangan TNI, hari ini, mengatakan, Akademi TNI sebagai satuan TNI memiliki tugas menyelenggarakan pendidikan pertama taruna Akademi TNI secara integratif, dalam menyiapkan kader pimpinan TNI yang berjiwa pejuang Sapta Marga, harus mampu menjawab kecenderungan dan dinamika lingkungan nasional, regional dan internasional.

"Kesiapan Akademi TNI akan sangat menentukan masa depan TNI sebagai sebuah organisasi dan sebagai sebuah institusi pertahanan negara yang tentunya menjadi tumpuan harapan bangsa dan negara," kata dia.

Tjahjanto menyampaikan, organisasi TNI dituntut untuk selalu menyesuaikan diri guna menghadapi perkembangan lingkungan strategis dan perubahan yang ada.

Menurut dia, tantangan global yang begitu cepat berubah dan tuntutan internal yang semakin intens, membutuhkan desain organisasi yang dinamis, namun tetap fokus dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

"Hal tersebut dibutuhkan agar saat dihadapkan dengan berbagai dinamika perubahan yang terjadi, TNI telah siap menjawab setiap permasalahan yang muncul dalam bidang pertahanan dan keamanan negara," kata dia.

Pada kesempatan tersebut, dia mengatakan, pengelolaan organisasi dengan mengedepankan SDM yang memiliki keunggulan yang paripurna, baik akademik, jasmani, maupun kepribadian, harus menjadi karakter TNI.

"Karakter dan budaya organisasi merupakan filosofi dasar, yang akan menentukan bagaimana implementasi kebijakan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," kata dia.

Ia pun mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI bahwa di masa mendatang tantangan tugas menuntut cara kerja yang cerdas dan solid dalam bekerja sama.

Menurut dia, setiap individu dituntut bekerja sekaligus mengembangkan diri seiring perubahan yang cepat seraya bekerjasama dengan komponen lainnya.

"Kerja sama di dalam struktur organisasi TNI merupakan kerja sama yang efektif dan produktif dengan mengutamakan kepentingan dan kebutuhan satuan. Karenanya, jaga agar tidak terjadi konflik kepentingan, agar gerak cepat organisasi tidak terhambat oleh konflik internal," kata Tjahjanto.