Taman Satwa Cikembulan berbenah selama Ramadhan
23 Mei 2018 23:40 WIB
Dokumentasi--Evakuasi Macan Tutul Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah III Ciamis memberikan pakan ayam saat memindahkan seekor macan tutul (Panthera pardaus melas) untuk dievakuasi di Imbanagara, Ciamis, Jawa Barat, Senin (9/11). Macan tutul yang ditangkap oleh warga tersebut selanjutnya akan dikarantina dan dititipkan sementara ke Taman Satwa Cikembulan, Kadungora, Garut agar kondisi satwa liar tersebut pulih kembali kesehatanya dan bisa dilepas liarkan kembali ke habitatnya asalnya. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Garut (ANTARA News) - Taman Satwa Cikembulan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, ditutup untuk umum karena sedang membenahi sarana dan prasarana selama Ramadhan untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi wisatawan saat musim libur Hari Raya Lebaran.
"Aktivitas kami selama ini hanya merawat satwa dan berbenah fasilitas yang ada, itu biasa dilakukan setiap tahun selama puasa," kata Manajer Taman Satwa Cikembulan Rudy Arifin Kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan, selama Ramadhan Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora sementara tidak dibuka untuk masyarakat umum.
Kebijakan itu, kata dia, merupakan waktu yang tepat untuk membenahi sarana dan prasarana, sekaligus memberikan kesempatan bagi satwa menikmati suasana sunyi dan tidak berinteraksi dengan pengunjung.
"Selama sebulan penuh ini berbagai jenis satwa dimanjakan untuk mendapatkan perawatan yang lebih," katanya.
Ia menyampaikan, perawatan yang optimal kepada berbagai jenis satwa itu sudah seharusnya dilakukan agar satwa tetap sehat.
Apalagi memasuki pergantian musim, kata dia, para satwa membutuhkan penanganan yang khusus agar tidak terserang penyakit.
"Satwa akan diberikan `treatment` khusus seperti diberikan vitamin," katanya.
Ia menyampaikan, selama tempat wisata Taman Satwa Cikembulan ditutup, pihaknya tetap harus memenuhi pakan para satwa.
Selama ini, kata dia, kebutuhan pakan dibantu dari pendapatan retribusi pengunjung, namun saat ini dananya menggunakan uang kas yang sudah disiapkan sebelumnya.
"Karena masalah pakan ini tidak bisa ditawar-tawar lagi, untuk mensiasatinya diambil (dana) dari pendapatan saat pengunjung ramai," katanya.
Ia menyampaikan, Taman Satwa Cikembulan akan kembali dibuka untuk umum saat libur Lebaran yang diprediksi akan terjadi peningkatakan seiring Cikembulan sudah dikenal luas masyrakat.
"Sekarang Cikembulan ini sudah dikenal luas, apalagi lokasinya dekat dengan jalur utama Bandung-Garut," katanya.
"Aktivitas kami selama ini hanya merawat satwa dan berbenah fasilitas yang ada, itu biasa dilakukan setiap tahun selama puasa," kata Manajer Taman Satwa Cikembulan Rudy Arifin Kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan, selama Ramadhan Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora sementara tidak dibuka untuk masyarakat umum.
Kebijakan itu, kata dia, merupakan waktu yang tepat untuk membenahi sarana dan prasarana, sekaligus memberikan kesempatan bagi satwa menikmati suasana sunyi dan tidak berinteraksi dengan pengunjung.
"Selama sebulan penuh ini berbagai jenis satwa dimanjakan untuk mendapatkan perawatan yang lebih," katanya.
Ia menyampaikan, perawatan yang optimal kepada berbagai jenis satwa itu sudah seharusnya dilakukan agar satwa tetap sehat.
Apalagi memasuki pergantian musim, kata dia, para satwa membutuhkan penanganan yang khusus agar tidak terserang penyakit.
"Satwa akan diberikan `treatment` khusus seperti diberikan vitamin," katanya.
Ia menyampaikan, selama tempat wisata Taman Satwa Cikembulan ditutup, pihaknya tetap harus memenuhi pakan para satwa.
Selama ini, kata dia, kebutuhan pakan dibantu dari pendapatan retribusi pengunjung, namun saat ini dananya menggunakan uang kas yang sudah disiapkan sebelumnya.
"Karena masalah pakan ini tidak bisa ditawar-tawar lagi, untuk mensiasatinya diambil (dana) dari pendapatan saat pengunjung ramai," katanya.
Ia menyampaikan, Taman Satwa Cikembulan akan kembali dibuka untuk umum saat libur Lebaran yang diprediksi akan terjadi peningkatakan seiring Cikembulan sudah dikenal luas masyrakat.
"Sekarang Cikembulan ini sudah dikenal luas, apalagi lokasinya dekat dengan jalur utama Bandung-Garut," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: