Sleman (ANTARA News) - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dalam menyikapi aktivitas Gunung Merapi yang cenderung meningkat dan beberapa kali terjadi letusan freatik akhir-akhir ini.

"Diperkirakan dalam beberapa hari ke depan masih akan terjadi erupsi freatik. Masyarakat kami imbau juga untuk tidak mudah terpengaruh oleh berita yang tidak diketahui secara pasti dari mana sumbernya," kata Hanik Humaida dalam Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) Pemerintah Kabupaten Sleman, Rabu.

Hanik menyarankan masyarakat untuk meng-"update" berita yang dikeluarkan oleh lembaga resmi, seperti BPPTKG Yogyakarta.

"Kami sudah menyediakan media center yang siap melayani 24 jam penuh. Bisa diakses baik itu melalui web, twitter, facebook atau Instagram. Kita juga melayani call center di 0274 514180," katanya.

Ia mengatakan, meski demikian masyarakat tetap diimbau untuk selalu waspada terhadap hal-hal yang mungkin bisa terjadi kedepannya.

"Hingga saat ini Gunung Merapi masih menunjukkan adanya aktivitas erupsi freatik," katanya.

Menurut dia, aktivitas letusan freatik Gunung Merapi ini diprediksi ini masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.

"Jadi untuk yang ada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3 harap lebih waspada. Terus untuk aktivitas pendakian ke puncak Merapi dihentikan dulu. Dan untuk kesehatan harap mempersiapkan masker untuk menghindari debu," katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengimbau masyarakat selalu memantau informasi terkait perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari media resmi pemerintah.

"Masyarakat kami harapkan bisa lebih selektif dalam menerima informasi, jangan tidak mudah mempercayai berita hoax yang tersebar di berbagai media sosial. Kalau kita mengambil beritanya dari media resmi milik pemerintah, maka beritanya akan berdasarkan kajian yang ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan," katanya.

Sebelumnya BPPTKG Yogyakarta menaikkan status aktifitas Gunung Merapi dari tingkat Normal menjadi Waspada, pada Senin 21 Mei 2018 pukul 23.00 WIB.

Peningkatan status Normal menjadi Waspada tersebut disebabkan terjadinya letusan freatik disertai gempa vulkanik tektonik serta gempa tremor yang berulangkali.

Baca juga: Merapi kembali keluarkan letusan freatik
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Teknologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Hanik Humaida mengamati catatan seismograf Gunung Merapi di kantor BPPTKG DIY, Senin (21/5/2018) malam. BPPTKG DIY saat ini meningkatkan status Gunung Merapi dari normal menjadi waspada menyusul terjadinya peningkatan aktivitas letusan freatik yang diikuti dengan gempa VT dan Gempa Tremor pada Senin (21/5/2018), serta merekomendasikan pengosongan aktivitas pada radius 3 km dari puncak Gunung Merapi. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)