BPBD Sleman pastikan sistem peringatan dini Merapi berfungsi
22 Mei 2018 16:55 WIB
Petugas memantau aktivitas kondisi Gunung Merapi pasca kenaikan status dari normal menjadi waspada dengan radio komunikasi di kawasan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (22/5/2018). Akibat meningkatnya status Gunung Merapi, BPPTKG mengimbau masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana III untuk meningkatkan kewasapadaan. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Sleman (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman memastikan perangkat "Early Warning System" (EWS) atau alat peringatan dini di kawasan lereng Gunung Merapi berfungsi dengan baik.
"Terdapat sekitar 20 alat peringatan dini yang otomatis menyala jika Merapi memasuki level awas. Saat ini kondisi berfungsi baik, nyala semua," kata Pelaksana Kepala BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto di Sleman, Selasa.
Menurut dia, EWS tersebut akan secara otomatis berbunyi (menyala) atau bisa secara manual dinyalakan apabila terjadi lahar dingin maupun elevansi tertentu.
"Sedangkan untuk jalur evakuasi pengungsi juga dalam kondisi baik dan sudah siap. Titik kumpul pengungsi semua sudah ada tanda arahnya dan aman," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan 12 barak pengungsian di Kecamatan Turi, Tempel, Pakem, Cangkringan dan Kecamatan Ngemplak.
"Kemungkinan malam ada yang mengungsi karena kemungkinan masih ada yang trauma (bencana) 2010," katanya.
Baca juga: Ahli PVMBG : Merapi belum ada tanda letusan magmatik
"Terdapat sekitar 20 alat peringatan dini yang otomatis menyala jika Merapi memasuki level awas. Saat ini kondisi berfungsi baik, nyala semua," kata Pelaksana Kepala BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto di Sleman, Selasa.
Menurut dia, EWS tersebut akan secara otomatis berbunyi (menyala) atau bisa secara manual dinyalakan apabila terjadi lahar dingin maupun elevansi tertentu.
"Sedangkan untuk jalur evakuasi pengungsi juga dalam kondisi baik dan sudah siap. Titik kumpul pengungsi semua sudah ada tanda arahnya dan aman," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan 12 barak pengungsian di Kecamatan Turi, Tempel, Pakem, Cangkringan dan Kecamatan Ngemplak.
"Kemungkinan malam ada yang mengungsi karena kemungkinan masih ada yang trauma (bencana) 2010," katanya.
Baca juga: Ahli PVMBG : Merapi belum ada tanda letusan magmatik
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: