Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, KH Ma'ruf Amin, mendukung langkah Kementerian Agama yang merilis daftar 200 nama mubaligh, karena berlatar mencegah kehadiran penceramah radikal.
"Ini diperlukan untuk penertiban. Masa' ada yang hanya bisa maki-maki kemudian jadi mubaligh," kata dia, di sela pertemuannya dengan Menteri Agama, Lukman Saifuddin, di Kantor MUI, Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, MUI akan segera mengundang perwakilan sejumlah ormas Islam dan mubaligh untuk membahas persoalan tersebut sehingga bisa muncul para penceramah yang baik atau tidak asal-asalan.
Nantinya, kata dia, MUI akan menjadi pihak yang memverifikasi nama-nama mubaligh itu atas usulan dari Kemenag.
"Silahkan Kementerian Agama membuat rilis nama mubaligh, tentunya sama dengan apa yang direkomendasikan oleh MUI. Nach bagi yang tidak mau namanya dirilis dan diverifikasi MUI juga tidak apa-apa," kata dia.
Saifuddin mengatakan, daftar 200 nama mubaligh itu sesuai aspirasi dari sejumlah ormas Islam, tokoh agama, perguruan tinggi keagamaan Islam dan masjid. Aspirasi itu meminta Kementerian Agama nama-nama mubaligh untuk mengisi tausiyah di bulan Ramadhan.
"Kami sudah membayangkan bahwa rilis nama mubaligh ini akan dilematis karena tidak semuanya bisa diakomodir. Namun di satu sisi, kami juga harus melayani kebutuhan umat. Ke depan, kami ingin nama-nama yang dirilis Kementerian Agama itu terlebih dahulu direkomendasi oleh MUI," kata dia.
MUI dukung daftar 200 mubaligh
22 Mei 2018 13:55 WIB
KH Ma'ruf Amin. (ANTARA FOTO/Audy Alwi)
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: