Ketua RT di perbatasan Kaltara-Malaysia diimbau aktif antisipasi masuknya radikalisme, terorisme
22 Mei 2018 07:06 WIB
Dokumentasi Panitia pemungutan suara pemilihan RT dan RW melakukan penghitungan suara saat pemilihan secara langsung RT dan RW 013 di Kelurahan Minasaupa Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (26/2/2017). Pemilihan Ketua RT dan RW tersebut serentak dilakukan di kota Makassar yang akan dikuti sebanyak 988 RW dan 4981 RT. (ANTARA/Yusran Uccang)
Nunukan (ANTARA News) - Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid mengimbau kepada para ketua RT (rukun tetangga) di kawasan perbatasan Kaltara-Malaysia itu agar berperan aktif mengantisipasi masuknya radikalisme dan terorisme,
"Saya imbau kepada seluruh ketua RT di Nunukan ini mulai sekarang melakukan pendataan ulang warganya agar mengetahui keberadaan dan kondisinya," harap Laura sapaan Bupati Nunukan di Nunukan, Selasa.
Keterangan Laura ini diungkapkan pada acara "Cegah Dini Terorisme" di Kantor Bupati Nunukan Lantai 5 yang dihadiri pejabat vertikal, kepala desa dan organisasi keagamaan dan kemasyarakatan.
Ia mengharapkan, kejadian bom bunuh diri oleh kelompok terorisme di Jatim dan Riau yang menelan korban jiwa dan harta tidak terulang atau terjadi di Kabupaten Nunukan.
Menurut Laura, aksi-aksi semacam ini tidak perlu terjadi apabila kita semua sadar bahaya daripada aksi-aksi semacam itu.
Ketua RT sebagai ujung tombak pemerintah daerah lebih mengetahui kondisi warga dan lingkungannya sangat dibutuhkan perannya dalam menangkal terjadinya aksi terorisme.
Selain kepada ketua RT, dia juga mengajak ormas keagamaan, kemasyarakatan, kepemudaan bersama-sama menangkal paham radikalisme di Kabupaten Nunukan.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Nunukan rentan masuknya paham radikalisme karena letaknya berada di tapal batas antar negara yakni Malaysia dan Filipina.
Oleh karena itu tidak tertutup kemungkinan pula sel-sel radikalisme dan terorisme berada di daerah tersebut.
Untuk melakukan cegah dini maka peran aktif ketua RT untuk mengawasi dan memantau warganya khususnya pendatang baru agar didata identitas dan aktivitasnya.
"Saya imbau kepada seluruh ketua RT di Nunukan ini mulai sekarang melakukan pendataan ulang warganya agar mengetahui keberadaan dan kondisinya," harap Laura sapaan Bupati Nunukan di Nunukan, Selasa.
Keterangan Laura ini diungkapkan pada acara "Cegah Dini Terorisme" di Kantor Bupati Nunukan Lantai 5 yang dihadiri pejabat vertikal, kepala desa dan organisasi keagamaan dan kemasyarakatan.
Ia mengharapkan, kejadian bom bunuh diri oleh kelompok terorisme di Jatim dan Riau yang menelan korban jiwa dan harta tidak terulang atau terjadi di Kabupaten Nunukan.
Menurut Laura, aksi-aksi semacam ini tidak perlu terjadi apabila kita semua sadar bahaya daripada aksi-aksi semacam itu.
Ketua RT sebagai ujung tombak pemerintah daerah lebih mengetahui kondisi warga dan lingkungannya sangat dibutuhkan perannya dalam menangkal terjadinya aksi terorisme.
Selain kepada ketua RT, dia juga mengajak ormas keagamaan, kemasyarakatan, kepemudaan bersama-sama menangkal paham radikalisme di Kabupaten Nunukan.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Nunukan rentan masuknya paham radikalisme karena letaknya berada di tapal batas antar negara yakni Malaysia dan Filipina.
Oleh karena itu tidak tertutup kemungkinan pula sel-sel radikalisme dan terorisme berada di daerah tersebut.
Untuk melakukan cegah dini maka peran aktif ketua RT untuk mengawasi dan memantau warganya khususnya pendatang baru agar didata identitas dan aktivitasnya.
Pewarta: Rusman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: