Yogyakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi I DPR, Theo Sambuaga, mengatakan perjanjian kerjasama pertahanan (DCA) antara Indonesia dan Singapura masih perlu dibicarakan dan dibahas lebih detil lagi. "Misalnya, bagaimana skala dan bentuk latihan, alat utama persenjataan yang digunakan untuk latihan serta jumlah personel yang dilibatkan," katanya kepada wartawan usai bertemu Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X, di Kepatihan, Yogyakarta, Senin. Ini penting agar latihan tersebut jika memang dilakukan tidak merusak lingkungan hidup dan mengganggu kepentingan umum. "Jadi, harus ada pembenahan dan perbaikan dalam perjanjian," katanya. Selain itu, kata Theo, Indonesia juga harus punya akses untuk memperoleh fasilitas latihan di Singapura. "Harus ada pembenahan lebih lanjut, dan jika Singapura tidak mau, kita tidak perlu meneruskan perjanjian itu," katanya. Ia mengatakan dengan pembenahan dan perbaikan secara detil diharapkan perjanjian tersebut akan lebih berimbang dan mengakomodasi kepentingan Indonesia. "Perjanjian yang sekarang cenderung merugikan kita," katanya. (*)