BBPOM Bandung uji 16 sampel makanan takjil
21 Mei 2018 19:31 WIB
Arsip. Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Riau melakukan uji laboratorium sampel panganan untuk berbuka di Pekanbaru, Riau, Minggu (4/6/2017). Petugas menguji 33 sampel dan menemukan mie, es cendol dan jenis makanan lainya yang menggunakan bakso mengandung zat berbahaya seperti formalin dan boraks. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
Bandung (ANTARA News) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung, Jawa Barat, menguji 16 sampel makanan dan minuman berbuka puasa (takjil) yang diambil dari pusat keramaian perdagangan makanan di Kota Kembang.
"Kami melakukan uji sampel terhadap 16 makanan yang kami curigai mengandung zat berbahaya," kata Kepala Bidang Pengawasan dan Penyidikan BBPOM Bandung Della Triatmani di Jalan Pusdai Kota Bandung, Senin.
Semua sampel yang diambil langsung diuji di mobil labolatorium keliling yang terparkir di sekitar jalan Pusdai.
Sidak ini, kata Della, merupakan kegiatan rutin yang dilakukan BBPOM Bandung dalam upaya mengawasan terhadap peredaran makanan yang mengandung bahan berbahaya terutama saat Ramadhan.
Beberapa panganan yang diuji seperti kerupuk berwarna, bakso goreng, cincau, kue basah, dan makanan lainnya yang diduga mengandung Rhodamin B maupun formalin.
Dari ke-16 sampel yang diuji, BBPOM menemukan salah satu makanan takjil mengandung formalin yang berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia.
"Kami menemukan satu makanan yang mengandung bahan berbahaya di tutut (bekicot sawah). Hasil uji positif formalin," kata dia.
Hasil uji tersebut kemudian akan ditindaklanjuti untuk memastikan seluruh penjualan makanan di Pusdai bebas dari zat berbahaya. Sementara untuk pedagang yang diketahui memasukan bahan berbahaya dilakukan pembinaan oleh Dinas Kesehatan.
"Tindak lanjut terhadap penjual kami berkoordinasi Dinkes. Para penjual diberikan pembinaan, mungkin karena ini pedagang kecil ketidaktahuan mereka produknya mengandung formalin," kata dia.
BBPOM akan terus melakukan sidak ke beberapa sentra penjualan makanan takjil di Kota Bandung, khusus untuk pedagang bekicot sawah di Pusdai akan terus dilakukan pengawasan. Apabila pedagang tersebut masih menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya, BBPOM akan melakukan tindakan tegas.
"Tidak kami sita untuk sementara. Kami meminta produknya tidak dijual, kami telusuri di mana ia mendapatkan produknya," kata dia.
Baca juga: Bulan Ramadan, tujuan ojek online ke masjid meningkat
Baca juga: Agar makanan tetap segar di kulkas selama Ramadhan
"Kami melakukan uji sampel terhadap 16 makanan yang kami curigai mengandung zat berbahaya," kata Kepala Bidang Pengawasan dan Penyidikan BBPOM Bandung Della Triatmani di Jalan Pusdai Kota Bandung, Senin.
Semua sampel yang diambil langsung diuji di mobil labolatorium keliling yang terparkir di sekitar jalan Pusdai.
Sidak ini, kata Della, merupakan kegiatan rutin yang dilakukan BBPOM Bandung dalam upaya mengawasan terhadap peredaran makanan yang mengandung bahan berbahaya terutama saat Ramadhan.
Beberapa panganan yang diuji seperti kerupuk berwarna, bakso goreng, cincau, kue basah, dan makanan lainnya yang diduga mengandung Rhodamin B maupun formalin.
Dari ke-16 sampel yang diuji, BBPOM menemukan salah satu makanan takjil mengandung formalin yang berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia.
"Kami menemukan satu makanan yang mengandung bahan berbahaya di tutut (bekicot sawah). Hasil uji positif formalin," kata dia.
Hasil uji tersebut kemudian akan ditindaklanjuti untuk memastikan seluruh penjualan makanan di Pusdai bebas dari zat berbahaya. Sementara untuk pedagang yang diketahui memasukan bahan berbahaya dilakukan pembinaan oleh Dinas Kesehatan.
"Tindak lanjut terhadap penjual kami berkoordinasi Dinkes. Para penjual diberikan pembinaan, mungkin karena ini pedagang kecil ketidaktahuan mereka produknya mengandung formalin," kata dia.
BBPOM akan terus melakukan sidak ke beberapa sentra penjualan makanan takjil di Kota Bandung, khusus untuk pedagang bekicot sawah di Pusdai akan terus dilakukan pengawasan. Apabila pedagang tersebut masih menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya, BBPOM akan melakukan tindakan tegas.
"Tidak kami sita untuk sementara. Kami meminta produknya tidak dijual, kami telusuri di mana ia mendapatkan produknya," kata dia.
Baca juga: Bulan Ramadan, tujuan ojek online ke masjid meningkat
Baca juga: Agar makanan tetap segar di kulkas selama Ramadhan
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: