Idi, Aceh (ANTARA News) - Pihak kepolisian menahan tiga remaja yang diduga pelaku pelemparan bus umum jurusan Banda Aceh-Medan (Sumut) yang melintasi kawasan Kabupaten Aceh Timur.

Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro melalui Kapolsek Nurussalam Iptu Soegiono saat dihubungo dari Idi, Senin menyebutkan, ketiga pelaku itu berinisial Mu (15), Ja (20), dan Mi (16), yang ketiganya asal Gampong (desa) Masjid Bagok, Kecamatan Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur.

"Mereka mengakui bahwa pada malam itu melakukan pelemparan bus hingga kaca sebelah kanan rusak," katanya.

Ia menduga ketiga pelaku sebelum melakukan pelemparan terhadap Bus PMTOH juga melakukan pelemparan bus Atlas dan Kurnia dengan menggunakan batu, karena kedua bus ini juga melaporkan hal serupa.

Akibat dihujani batu di Jalan Negara Banda Aceh - Medan, kaca bus PMTOH BL 7327 AA yang disupiri Deni asal Bener Meriah, mengalami kerusakan.

Pelemparan bus dengan menggunakan batu tersebut terjadi persisnya di Desa Matang Seuleumak, Kecamatan Nurussalam, Senin (21/5) dini hari sekira pukul 02.30 WIB. Meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi kaca bus bagian kanan pecah terkena lemparan batu.

Selain Bus PMTOH, dua bus lainnya malam itu juga terkena lemparan batu yakni Bus Atlas BL 7455 G yang dikemudi Suriadi asal Takengon, Kabupaten Aceh Tengah dan Bus Kurnia BL 7576 PB yang dikemudi Amiruddin asal Beurenuen, Kabupaten Pidie.

Iptu Soegiono menyebutkan, pelemparan itu berawal ketika Bus PMTOH saat dalam perjalanan dari Banda Aceh menuju Sumatera Utara tiba-tiba terkena lemparan batu dibagian kaca sebelah kanan.

Melihat kaca pecah terkena lemparan, lalu supir bus berinisiatif balik arah mengejar pelaku yang diduga mengendarai sepeda motor.

Setelah dikejar, akhirnya tiga pelaku berhasil ditemukan dan dibawa ke Mapolsek Nurussalam, guna proses selanjutnya.