Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengajak negara anggota G20 untuk berkontribusi konkret dalam upaya melawan terorisme, seperti disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Senin.

"G20 harus menunjukkan kepemimpinan dan berkontribusi konkret dalam melawan terorisme untuk menjaga keamanan dan perdamaian dunia," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, pada acara "working dinner" Menlu G20 yang mengawali rangkaian Pertemuan Para Menlu G20 di Buenos Aires, Argentina pada Minggu (20/5) waktu setempat.

Pertemuan itu dihadiri oleh 21 menteri luar negeri dari negara anggota G20 dan negara-negara lain yang diundang untuk hadir.

Dalam pertemuan itu, Menlu Retno menegaskan bahwa ancaman terorisme masih tinggi dan sangat nyata. Hal itu dapat dilihat dari beberapa kejadian di Indonesia pekan lalu.

Dia menjelaskan bahwa polisi dan otoritas keamanan Indonesia bergerak cepat mengidentifikasi dan menangkap jaringan pelaku teror.

"Masyarakat Indonesia tidak takut, kita semua tidak boleh takut hadapi terorisme dan tidak boleh memberi terorisme ruang untuk bergerak," ujar Menlu Retno.

Menlu RI juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dan solidaritas negara-negara G20 dalam menanggapi aksi terorisme di Indonesia.

Dia menyampaikan bahwa peristiwa serangan bom bunuh diri di Surabaya memprihatinkan, dengan terlibatnya seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak, dalam aksi terorisme.

Terkait hal itu, Menlu Retno mengajak anggota G20 untuk memperkuat kerja sama global dalam melawan terorisme. Untuk itu, Menlu RI mengusulkan agar isu kontra-terorisme menjadi bagian integral dalam pembahasan di G20.

Baca juga: Menlu: Indonesia tidak takut pada terorisme