Kupang (ANTARA News) - Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo mengatakan, angin kencang yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam beberapa hari terakhir ini akibat monsun Australia dan Asia.
"Kondisi sekarang ini dominan karena pengaruh aktifnya monsun Australia, dimana ada perbedaan tekanan antara Australia dan Asia," kata Ota Welly Jenni Thalo kepada Antara, Senin.
Dia mengemukakan hal itu, menjawab pertanyaan Antara melalui pesan WhatsApp, terkait penyebab angin kencang dan gelombang tinggi di NTT selama hampir dua pekan terakhir ini.
Menurut dia, tekanan udara di wilayah Australia saat ini tercatat 1033 milibar (mb) dan di Asia 1010 milibar (mb).
Kondisi ini menyebabkan gradien tekanan yang rapat dan berpotensi angin dengan kecepatan diatas 20 satuan kecepatan angin (KT) untuk wilayah yang dilalui angin termasuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), katanya menjelaskan.
Faktor lain adalah pada ketinggian 850 milibar terdapat `Low Level Jet` angin dengan kecepatan di atas 20 KT di wilayah perairan utara Flores akibat dari perbedaan tekanan yang sangat segnifikan.
"Angin kencang saat ini akibat monsun Australia dan Asia," katanya.
Mengenai normal, dia mengatakan, dalam kondisi normal kecepatan angin 5 - 10 KT.
"Kecepatan angin normalnya 5 - 10 KT, di atas 10 KT sudah angin kencang," katanya menambahkan.
Baca juga: Hujan disertai angin kencang landa NTT
Baca juga: Angin kencang disertai gelombang landa perairan NTT
Angin kencang di NTT akibat monsun Australia-Asia
21 Mei 2018 12:32 WIB
BMKG (ANTARA News/ BMKG)
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: