Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin berpendapat rekomendasi 200 ustad versi pemerintah dapat menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat sehingga Kementerian Agama sebaiknya mengadakan dialog terlebih dahulu mengenai hal ini.

"Ustad-ustad itu benar-benar saja, namun, yang kita khawatirkan ada penyusupan yang mengatasnamakan ustad," kata Mahyudin, dalam keterangan pers, Minggu.

Dia menegaskan Kemenag perlu berdialog dengan para ustad sebelum membuat daftar 200 penceramah tersebut agar tidak menimbulkan pro dan kontra.

Ketika ditanya wartawan mengenai pemberantasan terorisme dengan melibatkan Koopssusgab, dia menyatakan pasukan gabungan belum diperlukan untuk saat ini.

Menurut Mahyudin, pasukan gabungan diperlukan bila teroris sudah menyatakan atau melakukan perang terbuka dan Densus 88 Polisi sudah kewalahan.

Dia menilai saat ini Densus 88 masih sanggup menangani terorisme, salah satu buktinya adalah setelah kejadian ledakan bom, orang-orang yang berkaitan dengan jaringan terorisme ditangkapi.