Sampit (ANTARA News) - Harga tiket pesawat melalui Bandara Haji Asan Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada sepuluh hari jelang (H-10) Lebaran 2018 paling tinggi mencapai Rp1.600.000 per penumpang.

Maya, salah seorang pengelola agen penjualan tiket pesawat di Sampit, Minggu, mengatakan, harga tiket Rp1.600.000 tersebut khusus mulai H-10 Idul Fitri 1439 Hijriyah tujuan Jakarta.

"Untuk tiket pesawat tujuan Surabaya dan Semaran9 berbeda lagi pada H-10 lebaran, yakni berkisar antara Rp1.300.000 hingga Rp1.550.000 per penumpang," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk saat ini harga tiket pesawat ke semua tujuan di Jawa masih stabil, yakni berkisar antara Rp700.000 hingga Rp900.000 per tiket.

"Untuk naik turunnya tiket bukan kami yang menentukan, namun hal itu menjadi kewenangan pihak maskapai penerbangan, kami agen hanya menjualkan saja," katanya.

Ia pun mengemukakan, untuk saat ini pemesanan tiket pesawat mudik masih belum ada peningkatan jumlahnya, meski telah memasuki beberapa hari Ramadhan.

"Mungkin nanti menjelang H-10 Lebaran pemesanan akan meningkat. Sekarang pemudik masih sibuk bekerja," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bandar Udara Haji Asan Sampit, Zuber, menegaskan bahwa pihak maskapai yang melayani transaksi di wilayah kerjanya tidak boleh menjual harga tiket melebihi batas atas yang sudah ditetapkan pemerintah.

"Batas atas harga tiket yang sudah ditentukan, seperti tujuan Jakarta tidak boleh melebih harga di atas Rp1.550.000 juta per orang. Begitu juga rute lainnya, sudah ada harga yang ditetapkan," ujarnya.

Jika pihak maskapai tetap nekad menjual tiket di atas harga tersebut, ia menegaskan, maka pihaknya akan langsung memberikan peringatan.

Otoritas bandara, menurut dia, secara berkesinambungan melakukan pemantauan dengan menanyakan langsung kepada penumpang terkait harga tiket yang dibeli.

"Kami berharap pihak maskapai tidak membebani penumpang dengan harga tinggi. Walaupun intensitas penumpang meningkat, seperti saat arus mudik Lebaran," demikian Zuber.