Indramayu (ANTARA News) - Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Jawa Barat, mendapat laporan dari keluarga tenaga kerja wanita (TKW) bernama Sutinah (43) yang hilang kontak selama 25 tahun setelah berangkat ke Arab Saudi.

"Kita mendapat laporan dari ayahnya, bahwa Sutinah sudah 25 tahun hilang kontak setelah berpamitan untuk bekerja di Arab Saudi sebagai asisten rumah tangga," kata Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih di Indramayu, Sabtu.

Sejak tahun 1993 sampai sekarang, Sutinah yang merupakan warga Blok Dusun Janaka, RT/Rw 01/01, Desa Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tidak diketahui keberadaannya.

Juwarih mengatakan dari laporan ayahnya yang bernama Tarmun, Sutinah pada tahun 1993 berpamitan yang kedua kalinya untuk bekerja ke Arab Saudi, namun hingga sampai saat ini tidak diketahui kabar beritanya.

Sebelumnya lanjut Juwarih, Sutinah di tahun 1989 pernah bekerja ke Arab Saudi melalui PT Perdana yang beralamat di Kampung Melayu, Jakarta Timur.

"Ini keberangkatan yang kedua kalinya, sebelumnya pada saat masih berusia 14 tahun Sutinah direkrut dengan PJTKI yang sama bekerja sebagai TKW ke Arab Saudi selama 4 tahun," ujarnya.

Menurut Juwarih, setelah tujuh bulan kepergian Sutinah untuk yang kedua kali ke Arab Saudi, pihak keluarga mendapat kiriman surat melalui POS dari orang yang mengaku teman kerja Sutinah di daerah Tabuk, Arab Saudi.

Dalam isi surat itu menyebutkan bahwa Sutinah telah meninggal dunia dan Jenazahnya di makamkan di daerah Tabuk.

"Namun keluarga tidak yakin, kalau anakny meninggal, karena surat tersebut seperti tulisan tangan Sutinah," tuturnya.

Dari laporan itu SBMI Cabang Indramayu, masih menggali informasi dari keluarga terkait proses perekrutan keberangkatan Sutinah ke luar negeri.

"Sementara ini kami masih terus menggali informasi dan mengumpulkan dokumen-dokumen dari keluarga terlebih dahulu, sebelum kami mengadu ke pihak kementerian terkait," katanya.