Puting beliung rusak musala dan rumah warga
18 Mei 2018 21:49 WIB
Dokumentasi Warga memperbaiki atap rumah miliknya yang rusak pascabencana angin puting beliung di Sidorejo Lor, Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (9/12/2016). Akibat angin puting beliung disertai hujan deras yang terjadi pada Kamis (8/12/2016) tersebut, mengakibatkan sedikitnya 236 rumah warga dan dua sekolah rusak berat. (ANTARA /Aloysius Jarot Nugroho)
Martapura (ANTARA News) - Tiupan angin kencang atau puting beliung merusak sebuah musala dan tiga buah rumah warga di Desa Sungai Musang Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar I Gusti Nyoman di Kota Martapura, Jumat mengatakan, musibah itu terjadi sekitar pukul 15.45 Wita.
"Informasi yang kami terima, kejadian sekitar pukul 15.54 Wita dan dampaknya merusak sebagian bangunan musala dan tiga rumah warga setelah diterjang angin kencang," ujarnya.
Ia mengatakan, musibah yang terjadi di Desa Sungai Musang RT 1 membuat kerusakan ringan dan sedang tiga rumah yakni rumah Ibun (4 jiwa), Mahdiani (5 jiwa dan rumah Syahrudin (4 jiwa).
Disebutkan, tiupan angin kencang yang datang tiba-tiba itu juga merusak atap bangunan musala (langgar) Darul Mubarak yang diterbangkan angin cukup jauh dari tempatnya semula.
"Kerusakan rumah masuk kategori rusak ringan dan sedang juga bangunan musala yang mengalami kerusakan atap dan kubah akibat diterjang angin sangat kencang," ucapnya.
Menurut dia, laporan yang diterima dari petugas lapangan, tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, hanya kerugian materiil yang dialami pemilik rumah karena kuatnya tiupan angin.
"Kerusakan sudah didata petugas dan sesuai prosedur harus dibuatkan surat dari kepala desa dan kecamatan agar bisa mendapatkan bantuan dari Pemkab Banjar," ujarnya.
Sementara itu, melalui video amatir yang tersebar di media sosial terdengar warga mengucap takbir saat tiupan angin kencang melanda kawasan berdekatan areal persawahan.
Setelah bertiup kencang di areal persawahan, angin bergerak di kawasan permukiman dan terlihat seng bagian atap rumah terbang berputar-putar ke atas cukup tinggi sebelum jatuh lagi.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar I Gusti Nyoman di Kota Martapura, Jumat mengatakan, musibah itu terjadi sekitar pukul 15.45 Wita.
"Informasi yang kami terima, kejadian sekitar pukul 15.54 Wita dan dampaknya merusak sebagian bangunan musala dan tiga rumah warga setelah diterjang angin kencang," ujarnya.
Ia mengatakan, musibah yang terjadi di Desa Sungai Musang RT 1 membuat kerusakan ringan dan sedang tiga rumah yakni rumah Ibun (4 jiwa), Mahdiani (5 jiwa dan rumah Syahrudin (4 jiwa).
Disebutkan, tiupan angin kencang yang datang tiba-tiba itu juga merusak atap bangunan musala (langgar) Darul Mubarak yang diterbangkan angin cukup jauh dari tempatnya semula.
"Kerusakan rumah masuk kategori rusak ringan dan sedang juga bangunan musala yang mengalami kerusakan atap dan kubah akibat diterjang angin sangat kencang," ucapnya.
Menurut dia, laporan yang diterima dari petugas lapangan, tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, hanya kerugian materiil yang dialami pemilik rumah karena kuatnya tiupan angin.
"Kerusakan sudah didata petugas dan sesuai prosedur harus dibuatkan surat dari kepala desa dan kecamatan agar bisa mendapatkan bantuan dari Pemkab Banjar," ujarnya.
Sementara itu, melalui video amatir yang tersebar di media sosial terdengar warga mengucap takbir saat tiupan angin kencang melanda kawasan berdekatan areal persawahan.
Setelah bertiup kencang di areal persawahan, angin bergerak di kawasan permukiman dan terlihat seng bagian atap rumah terbang berputar-putar ke atas cukup tinggi sebelum jatuh lagi.
Pewarta: Yose Rizal
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: