Lagi, terduga teroris ditangkap polisi
18 Mei 2018 13:38 WIB
Dokumentasi saat tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap istri terduga teroris di Gempol, Tangerang, Banten, Rabu (16/5/2018). Di sana, mereka menangkap tiga terduga teroris dan seorang istri teroris. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Polisi kembali memberangus jaringan teroris. Kali ini, Detasemen Khusus 88 Anti Teror menangkap seorang terduga teroris di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
Sebelumnya, mereka juga menangkap delapan terduga teroris lainnya di Dumai, Riau.
"Benar, satu terduga ditangkap di Rupat," kata Kepala Polda Riau, Inspektur Jenderal Polisi Nandang, kepada wartawan, di Pekanbaru, Jumat.
Namun Nandang belum merincikan identitas terduga teroris yang dimaksud. Dia menuturkan, saat ini tim Detasemen Khusus 88 Antiteror bersama jajaran Polda Riau masih berada di lokasi dalam upaya pengembangan kasus.
Pulau Rupat merupakan salah satu bagian dari wilayah administrasi dari Kabupaten Bengkalis. Namun, secara geografis pulau tersebut persis berada di hadapan Dumai, dengan jarak sekitar 30 menit penyeberangan.
Informasi yang dirangkum, seorang terduga yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror,Jumat pagi, tadi berinisial A. Seorang pria berusia 25 tahun dan diketahui bekerja sebagai mekanik sepeda motor.
Sementara itu, Polda Riau sebelumnya menyatakan sebanyak delapan terduga teroris ditangkap dari sejumlah lokasi di Kota Dumai pasca serangan teror, Rabu kemarin (16/5).
Delapan terduga teroris yang kini masih diperiksa di Kantor Polres Dumai masing-masing berinisial HAR, NI, AS, SW, HD, YEP, DS dan SY alias IJ.
Sebagian besar dari para terduga teroris yang ditangkap masih memiliki hubungan darah dengan empat tersangka teroris yang tewas saat penyerangan ke Kantor Polda Riau. Mereka adalah Mursalim alias Pak Ngah (48), Adi Sufiyan (23), Suwardi (28), dan Pogang (24).
Sebelumnya, mereka juga menangkap delapan terduga teroris lainnya di Dumai, Riau.
"Benar, satu terduga ditangkap di Rupat," kata Kepala Polda Riau, Inspektur Jenderal Polisi Nandang, kepada wartawan, di Pekanbaru, Jumat.
Namun Nandang belum merincikan identitas terduga teroris yang dimaksud. Dia menuturkan, saat ini tim Detasemen Khusus 88 Antiteror bersama jajaran Polda Riau masih berada di lokasi dalam upaya pengembangan kasus.
Pulau Rupat merupakan salah satu bagian dari wilayah administrasi dari Kabupaten Bengkalis. Namun, secara geografis pulau tersebut persis berada di hadapan Dumai, dengan jarak sekitar 30 menit penyeberangan.
Informasi yang dirangkum, seorang terduga yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror,Jumat pagi, tadi berinisial A. Seorang pria berusia 25 tahun dan diketahui bekerja sebagai mekanik sepeda motor.
Sementara itu, Polda Riau sebelumnya menyatakan sebanyak delapan terduga teroris ditangkap dari sejumlah lokasi di Kota Dumai pasca serangan teror, Rabu kemarin (16/5).
Delapan terduga teroris yang kini masih diperiksa di Kantor Polres Dumai masing-masing berinisial HAR, NI, AS, SW, HD, YEP, DS dan SY alias IJ.
Sebagian besar dari para terduga teroris yang ditangkap masih memiliki hubungan darah dengan empat tersangka teroris yang tewas saat penyerangan ke Kantor Polda Riau. Mereka adalah Mursalim alias Pak Ngah (48), Adi Sufiyan (23), Suwardi (28), dan Pogang (24).
Pewarta: Bayu Adha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: