Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian berupaya untuk membangun industri mobil listrik di dalam negeri, seperti tren dunia saat ini mulai menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan itu.

"Target menggunakan mobil listrik iya, tapi tidak hanya menggunakan, kami juga ingin industrinya ada di sini. Kalau tidak, maka kita hanya akan jadi importir," kata Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin Harjanto di Jakarta, Jumat.

Demikian disampaikan Harjanto usai mendampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bertemu direksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Gedung Kemenperin.

Harjanto memaparkan, Kemenperin menargetkan agar perkembangan mobil listrik di Indonesia terjadi secara bertahap, yang artinya perlahan-lahan penggunaan kendaraan berbahan bakar bensin akan berkurang dengan sendirinya.

"Menurut peta jalan, pada 2025 kami menargetkan penggunaan mobil listrik itu 20 persen di Indonesia. Namun, jika permintaannya lebih dari itu, maka akan kami naikkan. Menyesuaikan juga dengan kapasitas industrinya," ujar Harjanto.

Menurutnya, 20 persen kendaraan listrik yang ditargetkan tersebut merupakan produksi dari industri otomotif dalam negeri.

Harjanto menambahkan, hal yang tidak kalah penting untuk dibangun industrinya dalam menerapkan penggunaan mobil listrik adalah baterai pendukung.

Baterai merupakan komponen yang paling penting dalam penggunaan mobil listrik, sehingga industrinya perlu masuk dan beroperasi di dalam negeri jika Indonesia tidak ingin menjadi importir tetap.

Harjanto mencontohkan, mekanisme penerapan mobil listrik diharapkan serupa dengan penerapan motor 4 tak yang secara bertahap menghilangkan penggunaan motor 2 tak.

"Nah ini kan konsumen yang berperan. Dari kami nanti akan ada insentif berupa Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)," tukas Harjanto.

Sementara itu, Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono menyampaikan bahwa Toyota siap mendukung pemerintah untuk membangun industri mobil listrik di dalam negeri.

"Ini kan semua atas arahan Kemenperin, secara teknis tadi sudah disampaikan bahwa membangun industri, memperkenalkannya ke masyarakat, itu akan terus kami dukung. Sudah sebuah keniscahyaan bahwa kita harus menuju kesitu," ujar Warih.

Menurutnya, Toyota di Indonesia akan mempersiapkan diri untuk turut membangun industri mobil listrik Tanah Air.

"Kita harus mempersiapkan seluruh stakeholder," pungkasnya.

Baca juga: DPR: Kemenperin tepat bangun industri mobil listrik

Baca juga: Kemenperin uji coba 10 mobil listrik akhir Desember