Piala Thomas Uber
Piala Thomas tantangan lanjutan bagi "Minions"
18 Mei 2018 12:03 WIB
Tim Piala Thomas Indonesia berfoto bersama mengenakan kostum tim di Pelatnas PBSI, Jakarta, Selasa (8/5/2018). Tim Thomas dan Uber Indonesia fokus menjaga mental dan kekompakan menjelang kejuaraan bulutangkis Piala Thomas dan Uber pada 20-27 Mei mendatang di Bangkok, Thailand. (ANTARA/Puspa Perwitasari)
Bangkok (ANTARA News) - Kejuaraan bulu tangkis beregu putra dunia, Piala Thomas, bukan turnamen baru bagi ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon yang kini merupakan pasangan nomor satu dunia berdasarkan peringkat badan bulu tangkis dunia (BWF).
Turnamen Piala Thomas 2018 yang akan dimulai Minggu ini (20/5) di Bangkok, Thailand, bagi pasangan yang berjuluk "The Minions" tersebut adalah penampilan yang kedua kalinya, karena mereka juga pernah tampil pada edisi sebelumnya di Kunshan, China, tahun 2016.
Ketika itu Kevin/Marcus hanya menjadi pasangan ganda putra lapis ketiga dalam tim Piala Thomas Indonesia, sehingga tidak selalu dimainkan pada setiap partai.
Pasangan Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan dan Ricky Karanda Suwardi/Angga Pratama menjadi lapis pertama dan kedua di ganda putra. Tim Indonesia mampu hingga ke final Piala Thomas 2016 sebelum dikalahkan Denmark 2-3.
Dua angka bagi Indonesia pada final 2016 itu diraih melalui pasangan ganda putra Hendra/Ahsan dan Ricky/Angga, sedangkan tiga tunggal yakni Jonathan Cristie, Anthony Ginting dan Ihsan Maulana kalah.
Kevin/Marcus sempat tampil pada babak penyisihan melawan pasangan Thailand Puavaranukroh/Bodin Issara. Ketika itu mereka kalah 14-21, 21-11, 17-21, namun secara umum tim Indonesia menang atas Thailand 4-1.
Kini pada Piala Thomas 2018, Kevin Marcus tampil lagi namun dengan predikat berbeda dengan dua tahun lalu. Mereka bukan lain sebagai pasangan pelapis, namun menjadi andalan untuk memastikan satu poin penting di tiap-tiap partai yang akan dilakoni Indonesia.
Apalagi dalam kurun waktu setahun terakhir ini The Minions tampil kinclong dengan sederet trofi bergengsi. Total 10 gelar juara diraih Kevin/Marcus sejak 2017 dan mereka menjadi pasangan yang paling ditakuti pasangan-pasangan ganda putra top dunia saat ini.
PBSI telah menetapkan tim putra Indonesia untuk turnamen Piala Thomas yang berlangsung pada 20-27 Mei tersebut.
Mereka adalah untuk tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa dan Firman Abdul Kholik, sedangkan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto.
PBSI telah mencanangkan target meraih juara Piala Thomas 2018, trofi yang tidak pernah lagi diraih Indonesia sejak 2002.
"Sekarang waktunya mengembalikan kejayaan bulu tangkis di tingkat internasional," kata Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta saat peringatan HUT PBSI ke-67 pekan lalu.
Peran Kevin/Marcus
Sementara itu Kevin/Marcus menyadari bahwa mereka sangat diharapkan untuk berperan dalam upaya mengembalikan supremasi bulu tangki beregu putra dunia itu, meskipun dalam turnamen beregu yang masing-masing terdiri atas lima partai ini tidak mungkin hanya mengandalkan kekuatan dari satu partai saja.
"Yang jelas kami akan berusaha meraih poin," kata Kevin Sanjaya kepada wartawan ketika ditanya mengenai harapan Indonesia untuk Piala Thomas.
Kevin juga menyatakan optimistis dengan kekuatan tim Piala Thomas tahun ini, karena persiapan yang lebih baik.
Sebagai turnamen beregu, untuk meraih kesuksan di Piala Thomas diperlukan kekompakan antartim kekompakan antara pemain yang tampil di Piala Thomas, kekompakan tim menjadi salah satu kunci kesuksesan.
Bahkan dalam menerapkan strategi, mungkin saja pelatih ganda putra di Piala Thomas ini melakukan penggantian pasangan yang dinilai sudah mapan. Mungkin saja pada babak-babak tertentu Kevin/Marcus tidak tampil bersama.
Seperti yang disampaikan Ketua Bidang Prestasi PBSI, Susy Susanti, pada Piala Thomas tahun ini kekuatan tim putra Indonesia lebih baik dibanding ketika mereka menjadi runner-up tahun 2016.
Tunggal putra Indonesia pun kini sudah makin berpengalaman untuk menghadapi lawan-lawan yang peringkatnya lebih baik pada Piala Thomas ini.
Salah satu faktor yang perlu tetap dijaga adalah kekompakan tim, dan kekompakan itu sudah harus dibangun sebelum tim berangkat.
"Paling tidak, kami dapat menyamai prestasi dua tahun lalu. Indonesia menjadi lebih kuat dalam pertandingan beregu dibanding pertandingan perorangan karena ada kebersamaan dan semangat tim yang menjadi keunggulan kami," ujar Susy.
Dengan hadirnya "Minions", pasangan ganda putra nomor satu dunia, setidaknya para pemain Indonesia lainnya bisa terangkat moralnya untuk tampil percaya diri menghadap lawan-lawan di Piala Thomas 2018 ini.
Pada babak penyisihan Piala Thomas, Kevin/Marcus diperkirakan tidak akan menemui kesulitan karena lawan-lawan pada partai ganda Thailand, Korea Selatan.
Namun pada babak-babak selanjutnya, mereka bakal bertemu dengan lawan-lawan yang masuk dalam 10 besar dunia yang tentunya sudah berpengalaman seperti pasangan Denmark Mathia Boe/Carsten Mogensen, pasangan China Liu Cheng/Zhan Nan, serta pasangan tangguh dari Jepang Takeshi Kamura/Kegio Sonoda.
Baca juga: Tim Thomas-Uber Indonesia jalani latihan perdana
Baca juga: PBSI berharap berkah Ramadan bagi tim Thomas-Uber
Turnamen Piala Thomas 2018 yang akan dimulai Minggu ini (20/5) di Bangkok, Thailand, bagi pasangan yang berjuluk "The Minions" tersebut adalah penampilan yang kedua kalinya, karena mereka juga pernah tampil pada edisi sebelumnya di Kunshan, China, tahun 2016.
Ketika itu Kevin/Marcus hanya menjadi pasangan ganda putra lapis ketiga dalam tim Piala Thomas Indonesia, sehingga tidak selalu dimainkan pada setiap partai.
Pasangan Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan dan Ricky Karanda Suwardi/Angga Pratama menjadi lapis pertama dan kedua di ganda putra. Tim Indonesia mampu hingga ke final Piala Thomas 2016 sebelum dikalahkan Denmark 2-3.
Dua angka bagi Indonesia pada final 2016 itu diraih melalui pasangan ganda putra Hendra/Ahsan dan Ricky/Angga, sedangkan tiga tunggal yakni Jonathan Cristie, Anthony Ginting dan Ihsan Maulana kalah.
Kevin/Marcus sempat tampil pada babak penyisihan melawan pasangan Thailand Puavaranukroh/Bodin Issara. Ketika itu mereka kalah 14-21, 21-11, 17-21, namun secara umum tim Indonesia menang atas Thailand 4-1.
Kini pada Piala Thomas 2018, Kevin Marcus tampil lagi namun dengan predikat berbeda dengan dua tahun lalu. Mereka bukan lain sebagai pasangan pelapis, namun menjadi andalan untuk memastikan satu poin penting di tiap-tiap partai yang akan dilakoni Indonesia.
Apalagi dalam kurun waktu setahun terakhir ini The Minions tampil kinclong dengan sederet trofi bergengsi. Total 10 gelar juara diraih Kevin/Marcus sejak 2017 dan mereka menjadi pasangan yang paling ditakuti pasangan-pasangan ganda putra top dunia saat ini.
PBSI telah menetapkan tim putra Indonesia untuk turnamen Piala Thomas yang berlangsung pada 20-27 Mei tersebut.
Mereka adalah untuk tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa dan Firman Abdul Kholik, sedangkan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto.
PBSI telah mencanangkan target meraih juara Piala Thomas 2018, trofi yang tidak pernah lagi diraih Indonesia sejak 2002.
"Sekarang waktunya mengembalikan kejayaan bulu tangkis di tingkat internasional," kata Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta saat peringatan HUT PBSI ke-67 pekan lalu.
Peran Kevin/Marcus
Sementara itu Kevin/Marcus menyadari bahwa mereka sangat diharapkan untuk berperan dalam upaya mengembalikan supremasi bulu tangki beregu putra dunia itu, meskipun dalam turnamen beregu yang masing-masing terdiri atas lima partai ini tidak mungkin hanya mengandalkan kekuatan dari satu partai saja.
"Yang jelas kami akan berusaha meraih poin," kata Kevin Sanjaya kepada wartawan ketika ditanya mengenai harapan Indonesia untuk Piala Thomas.
Kevin juga menyatakan optimistis dengan kekuatan tim Piala Thomas tahun ini, karena persiapan yang lebih baik.
Sebagai turnamen beregu, untuk meraih kesuksan di Piala Thomas diperlukan kekompakan antartim kekompakan antara pemain yang tampil di Piala Thomas, kekompakan tim menjadi salah satu kunci kesuksesan.
Bahkan dalam menerapkan strategi, mungkin saja pelatih ganda putra di Piala Thomas ini melakukan penggantian pasangan yang dinilai sudah mapan. Mungkin saja pada babak-babak tertentu Kevin/Marcus tidak tampil bersama.
Seperti yang disampaikan Ketua Bidang Prestasi PBSI, Susy Susanti, pada Piala Thomas tahun ini kekuatan tim putra Indonesia lebih baik dibanding ketika mereka menjadi runner-up tahun 2016.
Tunggal putra Indonesia pun kini sudah makin berpengalaman untuk menghadapi lawan-lawan yang peringkatnya lebih baik pada Piala Thomas ini.
Salah satu faktor yang perlu tetap dijaga adalah kekompakan tim, dan kekompakan itu sudah harus dibangun sebelum tim berangkat.
"Paling tidak, kami dapat menyamai prestasi dua tahun lalu. Indonesia menjadi lebih kuat dalam pertandingan beregu dibanding pertandingan perorangan karena ada kebersamaan dan semangat tim yang menjadi keunggulan kami," ujar Susy.
Dengan hadirnya "Minions", pasangan ganda putra nomor satu dunia, setidaknya para pemain Indonesia lainnya bisa terangkat moralnya untuk tampil percaya diri menghadap lawan-lawan di Piala Thomas 2018 ini.
Pada babak penyisihan Piala Thomas, Kevin/Marcus diperkirakan tidak akan menemui kesulitan karena lawan-lawan pada partai ganda Thailand, Korea Selatan.
Namun pada babak-babak selanjutnya, mereka bakal bertemu dengan lawan-lawan yang masuk dalam 10 besar dunia yang tentunya sudah berpengalaman seperti pasangan Denmark Mathia Boe/Carsten Mogensen, pasangan China Liu Cheng/Zhan Nan, serta pasangan tangguh dari Jepang Takeshi Kamura/Kegio Sonoda.
Baca juga: Tim Thomas-Uber Indonesia jalani latihan perdana
Baca juga: PBSI berharap berkah Ramadan bagi tim Thomas-Uber
Pewarta: Teguh Handoko dari Bangkok
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: