Cybernetyx EyeRIS, tawarkan sensor presentasi lebih interaktif
17 Mei 2018 22:11 WIB
Global Channel Resources (GCR), perusahaan yang fokus pada jaringan B2B (Business to Business) yang menyediakan solusi Internet od Things (IoT) dan jasa cloud, menghadirkan sistem projector untuk white board interaktif yang dinamai Cybernetyx EyeRIS 9090FT. (ANTARA News/Arindra Meodia)
Jakarta (ANTARA News) - Global Channel Resources (GCR), perusahaan yang fokus pada jaringan B2B (Business to Business) yang menyediakan solusi Internet od Things (IoT) dan jasa cloud, menghadirkan sistem projector untuk white board interaktif yang dinamai Cybernetyx EyeRIS 9090FT.
"Kami membawa teknologi ke Indonesia, dengan solusi semacam ini dapat membangun interaksi saat presentasi," ujar Charles Chen, Vice President Sales Global Channel Resources, di Jakarta, Kamis.
GCR menggandeng PT Celestia Sinergi Indonesia (Celgi) untuk mendistribusikan Cybernetyx EyeRIS. Director Celgi, Dedhy H. Yahya, mengatakan bahwa pangsa pasar projector masih sangat besar saat ini, sehingga dia meyakini bahwa perangkat tersebut dapat menarik pasar.
"Kami melihat celah di situ, karena saat ini pasar projector masih 150 ribu dengan 60 persen ada di pasar edukasi, 30 persen di private dan government. Untuk market projector ini suatu peluang, menggunakan alat ini untuk mengubah white board menjadi interaktif," kata Dedhy.
Terlebih, dari segi harga, Cybernetyx EyeRIS jauh lebih murah dibanding kompetitor yang juga menghadirkan perangkat dengan teknologi serupa.
Cybernetyx EyeRIS dibandrol dengan harga Rp12,7 juta dengan teknologi finger touch, sementara perangkat tanpa teknologi finger touch ditawarkan dengan harga Rp10,5 juta. Perangkat ini dapat dibundling dengan projector apa pun.
Cybernetyz EyeRIS 9090 FT merupakan unit interaktif optikal yang memiliki built in sensor gambar berkecepatan tinggi. Unit interaktif ini mampu melacak dengan pintar dan mempelajari lingkungan sekitar sehingga dapat menghadirkan pengalaman presentasi interaktif.
"Sebuah sensor yang akan memberikan pengalaman ingeraktif karena kita bisa menggunakan white board dan projector," kata Budi Mulya, Manager Engineering GCR.
Cybernetyx EyeRIS juga dilengkapi dengan perangkat lunak multi-touch Intellispace sehingga dapat digunakan dengan tulisan tangan asli, juga mengenali bentuk geometris. EyeRIS juga mendukung kemampuan untuk merekam dan bahkan mengubah hasil rekaman dalam bentuk PDF.
Perangkat tersebut dibekali teknologi "Movement Detection 3-D Optical," dan teknologi yang dapat memproses gambar dengan kecepatan tinggi, yaitu 60-70 FPS bahkan sampai dengan 200 FPS (frame per second).
Resolusi yang dihasilkan juga snagat besar mencapai 6768x4320 piksel square. EyeRIS 9090 dapat memproses lebih dari 195 juta dot per detik dan memberikan sub-pixel yang presisi untuk pengalaman menulis.
"Ada pula fitur Automatic Callibration untuk auto scan membaca proses yang hanya membutuhkan waktu 5 detik," ujar Budi.
Tidak hanya itu, ada pula fitur superior ambient light disturbance resistance yaitu kemampuan bekerja dengan baik dalam kondisi cahaya yang kurang ataupun yang berlebihan.
PT Celestia Singergi Indonesia juga akan melayani purna jual Cybernetyx dan memberikan jaminan garansi 1 tahun.
"Kami menggandeng partner. Beberapa kota besar, 34 propinsi masing-masing ada. Di situ juga ada merupakan point after sales," ujar Deddhy.
"Ini teknologi interaktif dengan alat yang cukup revolusioner dengan harga terjangkau. Indonesia tidak bisa dipungkiri harga sedikit sensitif. Kalau ada yang murah teknologi sama kenapa tidak dicoba. Kami menargetkan 10 persen dari pangsa pasar atau sekitar 15 ribu unit di 2018," tambah dia.
"Kami membawa teknologi ke Indonesia, dengan solusi semacam ini dapat membangun interaksi saat presentasi," ujar Charles Chen, Vice President Sales Global Channel Resources, di Jakarta, Kamis.
GCR menggandeng PT Celestia Sinergi Indonesia (Celgi) untuk mendistribusikan Cybernetyx EyeRIS. Director Celgi, Dedhy H. Yahya, mengatakan bahwa pangsa pasar projector masih sangat besar saat ini, sehingga dia meyakini bahwa perangkat tersebut dapat menarik pasar.
"Kami melihat celah di situ, karena saat ini pasar projector masih 150 ribu dengan 60 persen ada di pasar edukasi, 30 persen di private dan government. Untuk market projector ini suatu peluang, menggunakan alat ini untuk mengubah white board menjadi interaktif," kata Dedhy.
Terlebih, dari segi harga, Cybernetyx EyeRIS jauh lebih murah dibanding kompetitor yang juga menghadirkan perangkat dengan teknologi serupa.
Cybernetyx EyeRIS dibandrol dengan harga Rp12,7 juta dengan teknologi finger touch, sementara perangkat tanpa teknologi finger touch ditawarkan dengan harga Rp10,5 juta. Perangkat ini dapat dibundling dengan projector apa pun.
Cybernetyz EyeRIS 9090 FT merupakan unit interaktif optikal yang memiliki built in sensor gambar berkecepatan tinggi. Unit interaktif ini mampu melacak dengan pintar dan mempelajari lingkungan sekitar sehingga dapat menghadirkan pengalaman presentasi interaktif.
"Sebuah sensor yang akan memberikan pengalaman ingeraktif karena kita bisa menggunakan white board dan projector," kata Budi Mulya, Manager Engineering GCR.
Cybernetyx EyeRIS juga dilengkapi dengan perangkat lunak multi-touch Intellispace sehingga dapat digunakan dengan tulisan tangan asli, juga mengenali bentuk geometris. EyeRIS juga mendukung kemampuan untuk merekam dan bahkan mengubah hasil rekaman dalam bentuk PDF.
Perangkat tersebut dibekali teknologi "Movement Detection 3-D Optical," dan teknologi yang dapat memproses gambar dengan kecepatan tinggi, yaitu 60-70 FPS bahkan sampai dengan 200 FPS (frame per second).
Resolusi yang dihasilkan juga snagat besar mencapai 6768x4320 piksel square. EyeRIS 9090 dapat memproses lebih dari 195 juta dot per detik dan memberikan sub-pixel yang presisi untuk pengalaman menulis.
"Ada pula fitur Automatic Callibration untuk auto scan membaca proses yang hanya membutuhkan waktu 5 detik," ujar Budi.
Tidak hanya itu, ada pula fitur superior ambient light disturbance resistance yaitu kemampuan bekerja dengan baik dalam kondisi cahaya yang kurang ataupun yang berlebihan.
PT Celestia Singergi Indonesia juga akan melayani purna jual Cybernetyx dan memberikan jaminan garansi 1 tahun.
"Kami menggandeng partner. Beberapa kota besar, 34 propinsi masing-masing ada. Di situ juga ada merupakan point after sales," ujar Deddhy.
"Ini teknologi interaktif dengan alat yang cukup revolusioner dengan harga terjangkau. Indonesia tidak bisa dipungkiri harga sedikit sensitif. Kalau ada yang murah teknologi sama kenapa tidak dicoba. Kami menargetkan 10 persen dari pangsa pasar atau sekitar 15 ribu unit di 2018," tambah dia.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: