Kreditur kecewa kuasa hukum Abu Tours mangkir
17 Mei 2018 19:44 WIB
Petugas Kepolisian Direktorat Kriminal Khusus Polda Riau menyegel Kantor cabang keberangkatan haji dan umrah Abu Tours di Pekanbaru, Riau, Selasa (17/4/2018). Penyegelan guna mengamankan dokumen-dokumen yang berada di dalam gedung untuk penyelidikan lebih lanjut kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan perusahaan tersebut. (ANTARA /Rony Muharrman)
Makassar (ANTARA News) - Pihak kreditur yang memberikan pinjaman kepada biro perjalan umrah bermasalah PT Abu Tours kecewa lantaran kuasa hukum biro perjalanan itu mangkir dalam persidangan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang sebelumnya diputuskan majelis hakim pengadilan perdata niaga Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kami sesalkan kenapa kuasa hukum Abu Tours tidak menghadiri persidangan, padahal ini penting bukan hanya bagi jamaah tapi nama baik Abu Tours sendiri yang memilih jalan perdamaian," ungkap pengacara kreditur, Ridwan Bakar, di Makassar, Kamis.
Menurutnya, agenda persidangan hari ini adalah pengajuan proposal perdamaian termasuk agenda tambahan dari sidang lalu yaitu verifikasi tagihan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
Dengan ketidakhadiran kuasa hukum Abu Tours selaku debitur, kata dia, menunjukkan adanya itikad buruk yang sengaja dilakukan untuk menghindari putusan hakim pengadilan.
"Ada itukad buruk yang ditonjolkan dengan ketidakhadiran mereka debitur. Kami sebenarnya sangat mengharapkan ada tawaran perdamaian atau solusi dari pihak mereka, tetapi faktanya tidak datang menghadiri persidangan," beber Ridwan.
Ratusan jamaah Abu Tours yang sengaja datang dari berbagai daerah ke pengadilan juga kecewa karena sidang yang menjadi harapannya kembali kandas. Meski demikian jamaah masih tetap berharap uang dikembalikan atau tetap diberangkatkan umrah.
"Kenapa kuasa hukumnya tidak datang, ada apa? Saya dapat kabar katanya pengacaranya mundur dari kasus ini. Tentu kami kecewa bagaimana bisa di tengah jalan berhenti, terus nasib kami bagaimana selanjutnya," ujar salah satu jamaah, Fatmawati.
Sebelumnya, Ketua Panita PKPU Abutours, Tasman Gulton akan melaporkan debitur kepada Hakim Pengawas terkait belum jelasnya pihak Abu Tours mengajukan proposal perdamaian penyeselesaian kewajiban kepada kreditur yang seharusnya telah mengajukan draf proposal.
"Sudah kami beberapa kali kepada kuasa hukumnya segera memasukan draf proposal sebelum tanggal 17 Mei 2018, tetapi tidak kunjung dimasukkan ke pengadilan," katanya
Kendati diketahui Abutours belum melakukan verifikasi tagihan yang diajukan seluruh kreditur. Hal ini disebabkan seluruh dokumen PT Abu Tours tersebut masih disita Kepolisian Daerah Sulsel.
Selain itu, permohonan PKPU yang diajukan sejumlah agen PT Abu Tours telah dikabulkan Majelis Hakim Pengadilan Niaga Makassar pada Kamis (5/4) saat itu putusan dibacakan Majelis Hakim dipimpin langsung Budiansyah, dan dua Hakim anggota Bambang Nur Cahyono dan Rita.
Hakim menilai permohonan yang diajukan pemohon memenuhi unsur-unsur karena pihak Abu Tours tidak mampu menjalankan kewajibannya kepada para jamaah ataupun kreditur.
Baca juga: Polisi sita dua rumah mewah Abu Tours di Depok
"Kami sesalkan kenapa kuasa hukum Abu Tours tidak menghadiri persidangan, padahal ini penting bukan hanya bagi jamaah tapi nama baik Abu Tours sendiri yang memilih jalan perdamaian," ungkap pengacara kreditur, Ridwan Bakar, di Makassar, Kamis.
Menurutnya, agenda persidangan hari ini adalah pengajuan proposal perdamaian termasuk agenda tambahan dari sidang lalu yaitu verifikasi tagihan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
Dengan ketidakhadiran kuasa hukum Abu Tours selaku debitur, kata dia, menunjukkan adanya itikad buruk yang sengaja dilakukan untuk menghindari putusan hakim pengadilan.
"Ada itukad buruk yang ditonjolkan dengan ketidakhadiran mereka debitur. Kami sebenarnya sangat mengharapkan ada tawaran perdamaian atau solusi dari pihak mereka, tetapi faktanya tidak datang menghadiri persidangan," beber Ridwan.
Ratusan jamaah Abu Tours yang sengaja datang dari berbagai daerah ke pengadilan juga kecewa karena sidang yang menjadi harapannya kembali kandas. Meski demikian jamaah masih tetap berharap uang dikembalikan atau tetap diberangkatkan umrah.
"Kenapa kuasa hukumnya tidak datang, ada apa? Saya dapat kabar katanya pengacaranya mundur dari kasus ini. Tentu kami kecewa bagaimana bisa di tengah jalan berhenti, terus nasib kami bagaimana selanjutnya," ujar salah satu jamaah, Fatmawati.
Sebelumnya, Ketua Panita PKPU Abutours, Tasman Gulton akan melaporkan debitur kepada Hakim Pengawas terkait belum jelasnya pihak Abu Tours mengajukan proposal perdamaian penyeselesaian kewajiban kepada kreditur yang seharusnya telah mengajukan draf proposal.
"Sudah kami beberapa kali kepada kuasa hukumnya segera memasukan draf proposal sebelum tanggal 17 Mei 2018, tetapi tidak kunjung dimasukkan ke pengadilan," katanya
Kendati diketahui Abutours belum melakukan verifikasi tagihan yang diajukan seluruh kreditur. Hal ini disebabkan seluruh dokumen PT Abu Tours tersebut masih disita Kepolisian Daerah Sulsel.
Selain itu, permohonan PKPU yang diajukan sejumlah agen PT Abu Tours telah dikabulkan Majelis Hakim Pengadilan Niaga Makassar pada Kamis (5/4) saat itu putusan dibacakan Majelis Hakim dipimpin langsung Budiansyah, dan dua Hakim anggota Bambang Nur Cahyono dan Rita.
Hakim menilai permohonan yang diajukan pemohon memenuhi unsur-unsur karena pihak Abu Tours tidak mampu menjalankan kewajibannya kepada para jamaah ataupun kreditur.
Baca juga: Polisi sita dua rumah mewah Abu Tours di Depok
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: