Satariyah Padang Pariaman tetapkan awal Ramadhan Jumat
17 Mei 2018 19:41 WIB
Arsip: Warga Muhammadiyah melakukan salat tarawih di Masjid AR Fachruddin, UMM, Malang, Jawa Timur, Rabu (16/5/2018) malam. Melalui metode hisab, Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan 1439 H bersamaan dengan pemerintah yakni jatuh pada hari Kamis,17 Mei 2018. (ANTARA /Ari Bowo Sucipto)
Parit Malintang (ANTARA News) - Jamaah tarikat Satariyah di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) menetapkan awal Ramadhan 1439 hijriah jatuh pada Jumat (18/5).
"Penetapan tersebut berdasarkan hasil `maniliak` atau melihat bulan atau memantau hilal. Dan hasilnya hilal telah tampak," kata tuangku (ustad) Kadi Ulakan, Ali Imran di Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan melihat bulan tersebut berpedoman kepada hadist Rasulullah yang memerintahkan umat untuk melihat bulan guna menentukan awal Ramadhan dan Lebaran.
"Jadi apabila tadi bulan tertutup awan maka penuhkan syakban 30 hari," katanya.
Sedangkan penentuan waktu melihat hilal, lanjutnya tarikat Satariyah berpatokan pada penghitungan hisab takwim khamsiah yaitu diambil dari huruf tahun dan dijumlahkan dengan huruf bulan.
Berdasarkan penghitungan tersebut maka bulan Ramadhan 1439 hijriah jatuh pada Jumat sehingga hari ini tarikat tersebut memantau hilal.
Ia mengatakan penghitungan tersebut didapatkan dari guru tarikat itu yaitu Syekh Burhanuddin yang merupakan tokoh penyebar agama Islam di Minangkabau.
Selain di Kecamatan Ulakan Tapakis, sebutnya ada sejumlah lokasi lainnya yang menjadi tempat pemantauan hilal.
"Lokasi memantau hilal itu tersebar di sejumlah daerah di Sumbar," ujarnya.
"Penetapan tersebut berdasarkan hasil `maniliak` atau melihat bulan atau memantau hilal. Dan hasilnya hilal telah tampak," kata tuangku (ustad) Kadi Ulakan, Ali Imran di Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan melihat bulan tersebut berpedoman kepada hadist Rasulullah yang memerintahkan umat untuk melihat bulan guna menentukan awal Ramadhan dan Lebaran.
"Jadi apabila tadi bulan tertutup awan maka penuhkan syakban 30 hari," katanya.
Sedangkan penentuan waktu melihat hilal, lanjutnya tarikat Satariyah berpatokan pada penghitungan hisab takwim khamsiah yaitu diambil dari huruf tahun dan dijumlahkan dengan huruf bulan.
Berdasarkan penghitungan tersebut maka bulan Ramadhan 1439 hijriah jatuh pada Jumat sehingga hari ini tarikat tersebut memantau hilal.
Ia mengatakan penghitungan tersebut didapatkan dari guru tarikat itu yaitu Syekh Burhanuddin yang merupakan tokoh penyebar agama Islam di Minangkabau.
Selain di Kecamatan Ulakan Tapakis, sebutnya ada sejumlah lokasi lainnya yang menjadi tempat pemantauan hilal.
"Lokasi memantau hilal itu tersebar di sejumlah daerah di Sumbar," ujarnya.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: