Padang (ANTARA News) - Pariwisata Sumatera Barat (Sumbar) terancam karena sejumlah negara menerbitkan imbauan perjalanan (travel advice) ke Indonesia bagi warga negaranya pascaserentetan aksi terorisme.

"Travel advice itu imbauan bukan larangan, tetapi imbasnya tentu akan ada untuk jumlah kunjungan wisata. Hanya saja kita berharap imbasnya tidak terlalu besar karena selama ini Sumbar relatif aman," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian di Padang, Kamis.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, wisatawan asing yang banyak berkunjung ke Sumbar berasal dari Malaysia sebanyak 10.235 orang dari Januari hingga Maret 2018. Kemudian, disusul Singapura dengan 909 orang dan Australia dengan 380 orang.

Diharapkan selepas lebaran jumlah kunjungan wisatawan dari tiga negara itu bisa meningkat. Sayangnya, tiga negara itu termasuk dalam 14 negara yang mengeluarkan imbauan perjalanan sehingga dikhawatirkan target jumlah kunjungan wisatawan asing ke Sumbar bisa menurun.

"Kita belum bisa prediksi apakah turunnya signifikan atau malah tetap. Kami akan memantau informasi dari Angkasa Pura terkait dampak imbauan perjalanan ini," katanya.

Saat Ramadan, pariwisata memang agak lesu. Kunjungan menurun termasuk dari luar negeri karena sebagian wisatawan juga melaksanakan ibadah puasa.

Hanya saja momen itu juga bisa dimanfaatkan jika pelaku usaha perjalanan wisata jeli, yaitu dengan menawarkan paket religi dengan harga yang bersaing.

Terkait imbauan perjalanan itu, Oni mengatakan Pemprov Sumbar bersama pelaku usaha wisata akan berupaya untuk menginformasikan bahwa Sumbar relatif aman dari aksi terorisme sehingga wisatawan tidak perlu cemas untuk datang.

Sebelumnya sebanyak 14 negara mengeluarkan imbauan perjalanan ke Indonesia bagi warganya setelah aksi teror yang berantai.

Negara itu masing-masing Inggris, Polandia, Perancis, Irlandia, Swiss, Amerika, Australia, Hong Kong, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Kanada, Filipina dan Brasil.

Baca juga: 14 negara terbitkan imbauan perjalanan ke Indonesia terkait teror bom

Baca juga: Menpar nyatakan pariwisata Indonesia belum terdampak "imbauan perjalanan"

Baca juga: Menpar jamin sektor pariwisata tingkatkan keamanan mengantisipasi teror bom