PMI Madiun layani donor darah malam hari selama Ramadan 2018
17 Mei 2018 15:53 WIB
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Madiun menunjukkan stok darah di Kota Madiun, Jatim, Rabu (4/2). Permintaan darah berupa whole blood (WB), trombocyt (TC) dan packredcell (PRC) di PMI Kabupaten madiun meningkat sekitar 100 persen akibat tingginya kasus demam berdarah di wilayah tersebut. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Madiun (ANTARA News) - Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Madiun, Jawa Timur membuka pelayanan donor darah pada malam hari untuk menjaga stok darah selama bulan Ramadan tahun 2018.
Kepala Bidang Pelayanan UTD PMI Kota Madiun, Dwi Santoso, Kamis mengatakan, berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah pendonor menurun hingga 50 persen selama bulan Ramadan. Kondisi tersebut berpengaruh pada jumlah stok darah.
"Untuk itu, kami membuka layanan pada malam hari, dengan harapan, warga bisa donor darah di malam hari setelah salat tarawih," ujar Dwi kepada wartawan.
Selama buka malam hari tersebut, pihaknya tidak hanya fokus pada pelayanan donor darah di kantor UTD PMI Kota Madiun di Jalan Bali saja, namun melakukan layanan `jemput bola` supaya bisa mendekati para calon pendonor darah.
Layanan jemput bola donor darah dilakukan dengan membuka stan donor darah melalui mobil keliling di sejumlah lokasi yang dinilai menjadi tempat berkumpulnya masyarakat. Seperti Alun-Alun Kota Madiun dan tempat ramai lainnya.
Ia juga bekerja sama dengan sejumlah instansi pemerintah maupun swasta, perguruan tinggi, lembaga pendidikan, dan komunitas lain untuk melaksanakan kegiatan donor darah massal.
"Hal tersebut intensif dilakukan selama bulan puasa agar stok darah di UTD PMI Kota Madiun tetap stabil," katanya.
Dwi menambahkan, rata-rata jumlah permintaan darah di PMI Kota Madiun berkisar antara 30 hingga 50 kantong per hari. Ia memastikan stok darah di unit kerjanya saat ini masih cukup aman.
Stok darah UTD PMI Kota Madiun selain untuk membantu pasien yang membutuhkn di rumah sakit wilayah Madiun, juga untuk membantu rumah sakit di wilayah Ponorogo, Ngawi, Magetan, dan Nganjuk.
Baca juga: Puasa bukan halangan untuk donor darah
Baca juga: Jangan ragu-ragu donor darah saat berpuasa
Baca juga: PMI Bojonegoro layani donor darah malam selama Ramadan
Kepala Bidang Pelayanan UTD PMI Kota Madiun, Dwi Santoso, Kamis mengatakan, berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah pendonor menurun hingga 50 persen selama bulan Ramadan. Kondisi tersebut berpengaruh pada jumlah stok darah.
"Untuk itu, kami membuka layanan pada malam hari, dengan harapan, warga bisa donor darah di malam hari setelah salat tarawih," ujar Dwi kepada wartawan.
Selama buka malam hari tersebut, pihaknya tidak hanya fokus pada pelayanan donor darah di kantor UTD PMI Kota Madiun di Jalan Bali saja, namun melakukan layanan `jemput bola` supaya bisa mendekati para calon pendonor darah.
Layanan jemput bola donor darah dilakukan dengan membuka stan donor darah melalui mobil keliling di sejumlah lokasi yang dinilai menjadi tempat berkumpulnya masyarakat. Seperti Alun-Alun Kota Madiun dan tempat ramai lainnya.
Ia juga bekerja sama dengan sejumlah instansi pemerintah maupun swasta, perguruan tinggi, lembaga pendidikan, dan komunitas lain untuk melaksanakan kegiatan donor darah massal.
"Hal tersebut intensif dilakukan selama bulan puasa agar stok darah di UTD PMI Kota Madiun tetap stabil," katanya.
Dwi menambahkan, rata-rata jumlah permintaan darah di PMI Kota Madiun berkisar antara 30 hingga 50 kantong per hari. Ia memastikan stok darah di unit kerjanya saat ini masih cukup aman.
Stok darah UTD PMI Kota Madiun selain untuk membantu pasien yang membutuhkn di rumah sakit wilayah Madiun, juga untuk membantu rumah sakit di wilayah Ponorogo, Ngawi, Magetan, dan Nganjuk.
Baca juga: Puasa bukan halangan untuk donor darah
Baca juga: Jangan ragu-ragu donor darah saat berpuasa
Baca juga: PMI Bojonegoro layani donor darah malam selama Ramadan
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: