Dalam 7 tahun, Vietnam habiskan Rp164,4 triliun untuk impor mobil
17 Mei 2018 15:53 WIB
Pekerja berjalan di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Kendaraan Terminal atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Senin (12/3/2018). Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor kendaraan niaga dapat meningkat dan menembus hingga 35 ribu unit pada 2018 dibanding tahun sebelumnya yang berada di angka 27 ribu unit. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Hanoi (ANTARA News) - Vietnam telah mengimpor 528.200 mobil berstatus utuh (completely built-up/CBU) senilai 11,7 miliar dolar AS (sekira Rp164.4 triliun) selama 2011-2017.
Departemen Bea Cukai Vietnam dilansir Xinhua, Rabu (16/5), mengatakan dari angka itu, 236.520 unit mobil adalah tipe mobil penumpang di bawah sembilan kursi yang bernilai sekitar 3,1 miliar dolar AS.
Dalam tujuh tahun terakhir, Vietnam menjadi pasar utama dari negara-negara produsen mobil di Asia antara lain India, Korea Selatan, Thailand, dan Indonesia.
Thailand dan Indonesia bahkan semakin banyak mengekspor mobil ke Vietnam berkat penghapusan tarif pada unit-unit yang diproduksi sepenuhnya dari negara-negara ASEAN.
Kendati pada akhir 2017 pemerintah Vietnam mengeluarkan aturan yang membatasi impor otomotif, namun produk otomotif Indonesia bisa kembali masuk ke Vietnam setelah pembicaraan pada Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-3 RI-Vietnam di Hanoi bulan lalu.
Baca juga: Ekspor otomotif Indonesia kembali masuk Vietnam berkat pembicaraan ini
Tingkat kandungan lokal pada mobil yang dibuat di Thailand dan Indonesia pun sudah cukup tinggi, yakni lebih dari 80 persen, sedangkan Vietnam baru 7-10 persen, kata Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam.
Xinhua melaporkan, dalam empat bulan pertama tahun ini, Vietnam mengimpor produk otomotif yang dibuat sepenuhnya antara lain mobil, truk dan bus, serta komponen perakitan senilai hampir 1,2 miliar dolar AS, turun 32,2 persen pada tahun ini.
Baca juga: Indonesia mediasi dengan Vietnam terkait hambatan ekspor mobil
Baca juga: Vietnam akan investigasi akusisi Uber-Grab
Departemen Bea Cukai Vietnam dilansir Xinhua, Rabu (16/5), mengatakan dari angka itu, 236.520 unit mobil adalah tipe mobil penumpang di bawah sembilan kursi yang bernilai sekitar 3,1 miliar dolar AS.
Dalam tujuh tahun terakhir, Vietnam menjadi pasar utama dari negara-negara produsen mobil di Asia antara lain India, Korea Selatan, Thailand, dan Indonesia.
Thailand dan Indonesia bahkan semakin banyak mengekspor mobil ke Vietnam berkat penghapusan tarif pada unit-unit yang diproduksi sepenuhnya dari negara-negara ASEAN.
Kendati pada akhir 2017 pemerintah Vietnam mengeluarkan aturan yang membatasi impor otomotif, namun produk otomotif Indonesia bisa kembali masuk ke Vietnam setelah pembicaraan pada Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-3 RI-Vietnam di Hanoi bulan lalu.
Baca juga: Ekspor otomotif Indonesia kembali masuk Vietnam berkat pembicaraan ini
Tingkat kandungan lokal pada mobil yang dibuat di Thailand dan Indonesia pun sudah cukup tinggi, yakni lebih dari 80 persen, sedangkan Vietnam baru 7-10 persen, kata Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam.
Xinhua melaporkan, dalam empat bulan pertama tahun ini, Vietnam mengimpor produk otomotif yang dibuat sepenuhnya antara lain mobil, truk dan bus, serta komponen perakitan senilai hampir 1,2 miliar dolar AS, turun 32,2 persen pada tahun ini.
Baca juga: Indonesia mediasi dengan Vietnam terkait hambatan ekspor mobil
Baca juga: Vietnam akan investigasi akusisi Uber-Grab
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018
Tags: