Kairo (ANTARA News) - Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengumumkan, Rabu waktu setempat, bahwa dia memberikan pengampunan kepada lebih dari 330 pemuda di awal bulan suci Ramadhan, yang beberapa di antaranya menurut media setempat ditahan saat berunjuk rasa.

“Saya meminta kepada menteri dalam negeri agar para pemuda ini bisa ikut sahur dengan keluarga mereka,” kata Sisi dalam sebuah konferensi pemuda yang disiarkan di TV pemerintah.

Bulan suci Ramadhan dimulai pada Kamis di Mesir.

Sisi berjanji pada 2016, akan membebaskan para pemuda yang dipenjara karena demonstrasi menyusul tindakan keras terhadap pendukung mantan presiden Mohamed Morsi, yang digulingkan militer pada Juli 2013 setelah demonstrasi massal terhadapnya.

Sekitar 332 narapidana muda mendapatkan amnesti dari presiden, demikian dilaporkan surat kabar negara Akhbar al-Youm, Rabu.

Surat kabar itu melaporkan bahwa mereka yang diberikan pengampunan merupakan pemuda yang ditangkap saat demonstrasi.

Sisi mengatakan dia memberikan pengampunan kepada orang-orang yang tercantum dalam daftar yang diajukan komisi kepresidenan untuk mengampuni tahanan muda.

Dia sudah mengampuni para tahanan muda lainnya berdasarkan kriteria serupa. Protes di Mesir telah menjadi kelangkaan karena pihak berwenang mengeluarkan undang-undang pada November 2013 untuk melarang semua kecuali pertemuan yang disetujui polisi.

Pihak berwenang telah menggunakan hukum untuk mencegah pawai anti-pemerintah dalam tindakan keras yang dimulai dengan pendukung Morsi tetapi kemudian diperluas ke perbedaan pendapat yang lebih luas.

Mahkamah Konstitusi Mesir memutuskan pada Desember 2016 bahwa bagian dari hukum melanggar konstitusi yang menjamin kebebasan berserikat dan hak untuk protes damai. Demikian dilansir Kantor Berita AFP.

Baca juga: Presiden Mesir bicara dengan Palestina dan Israel soal Gaza