Tim penangkal ideologi radikal dibentuk di Ponorogo
17 Mei 2018 03:20 WIB
Warga dari berbagai komunitas menyalakan lilin saat doa bersama di Tugu Perjuangan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (15/5/2018). Doa bersama tersebut sebagai bentuk keprihatinan terhadap korban peristiwa serangan terorisme di sejumlah tempat di Surabaya, sekaligus mendoakan keamanan, persatuan dan kesatuan antarwarga Indonesia. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA News) - Petugas TNI dan polisi bersama Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ponorogo, Jawa Timur, bersepakat membentuk Tim Terpadu Penangkal Ideologi Radikal.
Kesepakatan pembentukan tim terpadu tersebut tercapai dalam diskusi yang melibatkan Kodim 0802/Ponorogo, Polres Ponorogo, FKUB, dan MUI, di Markas Kodim 0802/Ponorogo, Rabu.
Dalam sambutannya, Kepala Polres Ponorogo, AKBP Radiant, mengajak seluruh elemen masyarakat Ponorogo untuk berani menangkal bahaya radikalisme dan terorisme.
Wakil Ketua FKUB Kabupaten Ponorogo, Maftuh Ilmi, juga mengajak semua pihak menangkal kelompok radikal yang menyebarkan ajaran menyimpang. "Kita sebagai umat beragama harus bersatu dalam menangkal aksi kelompok radikal yang mengajarkan tindakan menyimpang dan tidak sesuai dengan ajaran agama mana pun," katanya.
Sedangkan Komandan Kodim 0802/Ponorogo, Letnan Kolonel Infantri Made Sandy Agusto, menyampaikan pemaparan dilanjutkan dengan pemutaran video TNI AD yang berisi ajakan untuk menangkal bahaya terorisme.
"Terorisme adalah musuh kita bersama, musuh semua bangsa dan musuh semua agama," dia.
Kesepakatan pembentukan tim terpadu tersebut tercapai dalam diskusi yang melibatkan Kodim 0802/Ponorogo, Polres Ponorogo, FKUB, dan MUI, di Markas Kodim 0802/Ponorogo, Rabu.
Dalam sambutannya, Kepala Polres Ponorogo, AKBP Radiant, mengajak seluruh elemen masyarakat Ponorogo untuk berani menangkal bahaya radikalisme dan terorisme.
Wakil Ketua FKUB Kabupaten Ponorogo, Maftuh Ilmi, juga mengajak semua pihak menangkal kelompok radikal yang menyebarkan ajaran menyimpang. "Kita sebagai umat beragama harus bersatu dalam menangkal aksi kelompok radikal yang mengajarkan tindakan menyimpang dan tidak sesuai dengan ajaran agama mana pun," katanya.
Sedangkan Komandan Kodim 0802/Ponorogo, Letnan Kolonel Infantri Made Sandy Agusto, menyampaikan pemaparan dilanjutkan dengan pemutaran video TNI AD yang berisi ajakan untuk menangkal bahaya terorisme.
"Terorisme adalah musuh kita bersama, musuh semua bangsa dan musuh semua agama," dia.
Pewarta: Louis Stevani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: