Pekanbaru (ANTARA News) - Petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menggagalkan keberangkatan seorang penumpang Lions Air JT 291 tujuan Jakarta, karena yang bersangkutan mengaku sebagai teroris dan membawa bom di tasnya.

"Pada pukul 13.05 WIB bertempat di Bandara SSK II telah terjadi pengakuan teroris terhadap seorang penumpang pesawat lion Air JT 291 tujuan Jakarta," kata Executive General Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Jaya Tahoma Sirait melalui pesan wasshap kepada antara di Pekanbaru, Rabu.

Jaya Tahoma Sirait menjelaskan, penumpang yang mengaku sebagai teroris dan membawa bom itu bernama Dasril Bakri (71) asal Padang Pariaman.

Jaya mengatakan kronologis kejadiannya pada pukul 13.05 WIB saat pelaku melakukan bording dan menaiki pesawat sampai di pintu di sambut oleh pramugari dan mengatakan kepada pramugari " boleh saya bawa bom saya teroris, " ujarnya mengutip.

Mendengar hal tersebut kemudian pukul 13.10 WIB pramugari melaporkan informasi yang diperolehnya kepada pilot, dan pilot pesawat melaporkan hal tersebut ke security Lion selanjutnya diteruskan ke Avsec Bandara SSK II.

Sehingga pada pukul 13.15 WIB pihak Avsec Bandara SSK II Pekanbaru mengamankan pelaku dan membawa beserta barang bawaan ke pos Avsek untuk dilakukan pendalaman.

Jaya menyebutkan akibat dari perbuatan ini semua penumpang JT 291 yang sudah boarding diturunkan kembali dan di periksa kembali melalui Security Check Point (SCP) 2 dan juga seluruh barang bagasi penumpang di cek ulang melalui kargo.

"Sekitar pukul 13.50 WIB pesawat di pindahkan (isolated parking) area D1 dan dilakukan penyisiran kembali ke dalam pesawat, " tuturnya.

Kemudian penumpang yang berusia 71 tersebut diserahkan ke kepolisian untuk pendalaman lanjutan.

Baca juga: Bercanda soal bom, penumpang Lion Air diturunkan