Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan perdana saham pengelola Rumah Sakit (RS) Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk sebagai emiten ke-14 pada tahun 2018.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat di Jakarta, Rabu, mengatakan dalam aksi korporasi itu membuat perseroan memiliki akses yang lebih kuat terhadap sumber-sumber pendanaan dan pasar, serta lebih dikenal oleh masyarakat.

"Diharapkan saham Hermina menjadi pilihan yang menarik bagi investor," ujarnya.

Ia mengemukakan PT Medikaloka Hermina Tbk memiliki kode perdagangan efek HEAL. Pencatatan saham tersebut membuat total perusahaan tercatat di BEI sebanyak 579 emiten sampai dengan saat ini.

"Kami berharap agar manajemen Hermina dapat lebih menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik," katanya.

Perseroan melepas 351.380.800 lembar saham ke publik seharga Rp3.700 per saham. Dengan demikian, perseroan meraih dana dari hasil penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp1,3 triliun.

Direktur Utama Medikaloka Hermina Tbk, Hasmoro memaparkan dana yang diraih dari hasil IPO sekitar 25 persennya akan digunakan untuk penambahan rumah sakit baru, sebesar 25 persen untuk pembelian alat medis, sebesar 38 persen akan digunakan untuk penurunan utang perseroan, dan 12 persen untuk pembiayaan kebutuhan operasional lainnya.

"IPO merupakan momentum bagi Hermina untuk dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi semua, terutama dalam memberikan akses layanan kesehatan bagi masyarakat," katanya.

Pada perdagangan perdana, saham HEAL bergerak melemah sebesar 2,7 persen ke posisi Rp3.600 dari harga IPO yang sebesar Rp3.700 per saham. Pada sesi I perdagangan efek di BEI, saham HEAL berada di kisaran Rp2.490-Rp3.700 per saham.

Baca juga: Hermina go public lepas 11,8 persen saham