Pospera: Teror di Surabaya koyak rasa kemanusiaan
15 Mei 2018 23:15 WIB
Arsip: Petugas memperhatikan lokasi ledakan di pintu masuk Polrestabes, Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5/2018). Ledakan yang melukai empat anggota polisi dan enam warga terjadi pada Senin (14/5) pagi di depan pos penjagaan pintu masuk Polrestabes Surabaya. (ANTARA /HO/Rendra Pradhana)
Jakarta (ANTARA News) - Organisasi kemasyarakatan Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) menyatakan aksi teror yang terjadi di Surabaya beberapa hari lalu telah mengoyak rasa kemanusiaan.
"Tindakan teror biadab itu telah mengoyak-ngoyak rasa kemanusiaan," ujar Ketua Umum DPP Pospera Mustar Bonar Ventura saat acara Deklarasi DPD Pospera Maluku, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dia meminta seluruh rakyat Indonesia tidak takut atas aksi teror tersebut dan bersama-sama membantu aparat penegak hukum melawan aksi-aksi radikal dengan meningkatkan kewaspadaan di lingkungan tempat tinggal.
"Mari kira lawan terorisme dengan sekuat-kuatnya dan sehormat-hormatnya," ujar dia.
Dalam kesempatan itu Ketua DPD Pospera Maluku yang baru dilantik Tina Welma Tetelepta mengatakan Pospera Maluku turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas tragedi teror yang terjadi di Surabaya.
"Kami mengecam keras aksi-aksi teror itu. Aksi teror tersebut mencederai sendi-sendi kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara," tegas Tina.
Dia mengatakan Pospera Maluku sebagai mata dan telinga pemerintah akan terus ikut menjaga keberagaman yang ada di Indonesia. Menurut dia keberagaman yang ada di Tanah Air, adalah anugerah yang harus disyukuri.
"Jika keberagaman dapat dimaklumi satu sama lain, tentu saja kehidupan akan aman, tenteram tanpa ada pertikaian atau konflik yang dapat menimbulkan perpecahan," jelas dia.
Dia menekankan bahwa keberagaman yang ada menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat, yang disatukan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rumah Pancasila.
"Tindakan teror biadab itu telah mengoyak-ngoyak rasa kemanusiaan," ujar Ketua Umum DPP Pospera Mustar Bonar Ventura saat acara Deklarasi DPD Pospera Maluku, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dia meminta seluruh rakyat Indonesia tidak takut atas aksi teror tersebut dan bersama-sama membantu aparat penegak hukum melawan aksi-aksi radikal dengan meningkatkan kewaspadaan di lingkungan tempat tinggal.
"Mari kira lawan terorisme dengan sekuat-kuatnya dan sehormat-hormatnya," ujar dia.
Dalam kesempatan itu Ketua DPD Pospera Maluku yang baru dilantik Tina Welma Tetelepta mengatakan Pospera Maluku turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas tragedi teror yang terjadi di Surabaya.
"Kami mengecam keras aksi-aksi teror itu. Aksi teror tersebut mencederai sendi-sendi kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara," tegas Tina.
Dia mengatakan Pospera Maluku sebagai mata dan telinga pemerintah akan terus ikut menjaga keberagaman yang ada di Indonesia. Menurut dia keberagaman yang ada di Tanah Air, adalah anugerah yang harus disyukuri.
"Jika keberagaman dapat dimaklumi satu sama lain, tentu saja kehidupan akan aman, tenteram tanpa ada pertikaian atau konflik yang dapat menimbulkan perpecahan," jelas dia.
Dia menekankan bahwa keberagaman yang ada menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat, yang disatukan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rumah Pancasila.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: