Laporan dari Kuala Lumpur
WNI di Kuala Lumpur aksi solidaritas terorisme
15 Mei 2018 22:59 WIB
Ilustrasi - Warga menyalakan lilin saat aksi lilin kebersamaan Suroboyo Wani di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Aksi yang diikuti ratusan orang dari berbagai lapisan itu mengecam aksi terorisme bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya. (ANTARA/Didik Suhartono)
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) di Kuala Lumpur yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Cinta Indonesia di Malaysia melakukan tanda tangan terkait aksi terorisme dan radikalisme di Indonesia di Kuala Lumpur, Selasa malam (15/5).
Aksi diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, pernyataan sikap Solidaritas Masyarakat Cinta Indonesia di Malaysia terkait aksi terorisme dan radikalisme di Indonesia yang dibacakan Tengku Adnan.
Pembacaan doa oleh Andreas Harakian mewakili Agama Kristen dan Irzal Maryanto mewakili Agama Islam.
Dalam pernyataannya mereka mengutuk segala bentuk terorisme maupun setiap aksi radikalisme yang merusak kerukunan, persaudaraan dan kekeluargaan di antara komponen bangsa khususnya antar umat beragama di Indonesia.
Kemudian mengajak segenap rakyat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat di seluruh nusantara agar tidak takut dan berani melawan, mencegah serta menggagalkan aksi terorisme dan radikalisme dalam bentuk apapun juga.
Mereka menolak segala bentuk aksi terorisme dan radikalisme sebagai suatu tindakan yang secara nyata maupun prinsip bertentangan dengan ideologi Pancasila yang adalah filosofi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kami berada di garis depan mendukung Pemerintah, khususnya Aparat Polri, TNI, Intelijen Negara dan BNPT, bertindak sigap, cepat dan tegas dalam mencegah serta memberantas Aksi Terorisme dan Radikalisme untuk menjamin kehadiran negara dalam melindungi bngsa dan segenap Rakyat Indonesia," katanya.
Baca juga: Tri Rismaharini datangi lokasi penangkapan terduga teroris
Baca juga: Masyarakat Cirebon nyatakan sikap terhadap aksi terorisme
Baca juga: Komunitas Gusdurian gelar aksi solidaritas untuk kedamaian NKRI
Mereka juga mengutuk tindakan keji, aksi brutal dan teror yang mengakibatkan korban luka dan korban jiwa, baik aparat negara maupun masyarakat sipil dan anak-anak serta mengajak segenap masyarakat untuk berdoa semoga korban luka segera sembuh dan para korban yang meninggal dunia mendapat tempat terbaik disisi Tuhan.
"Kami mendukung Presiden RepubliK Indonesia untuk mengambil kebijakan strategis melakukan restrukturisasi dan reorganisasi fundamental atas semua lembaga nega terkait untuk memastikan usaha pencegahan dan pemberantasan Aksi Terorisme dan Radikalisme dapat dilakukan secara efektif," katanya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Ketua PDIP Malaysia Asfar Misbah, Ketua Nasdem Malaysia Tengku Adnan, Ketua Ikatan Keluarga Banyuwangi Irzal Maryanto, Ketua Gusdurian Kuala Lumpur Abdulrahman, Ketua Gerakan Wadyabala Jokowi, Ira Puspojodoe, Ketua Aliansi Suporter Indonesia di Malaysia, Mahfud Tejani dan Ketua Smeck Hooligan, Lukman Harun.
Aksi diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, pernyataan sikap Solidaritas Masyarakat Cinta Indonesia di Malaysia terkait aksi terorisme dan radikalisme di Indonesia yang dibacakan Tengku Adnan.
Pembacaan doa oleh Andreas Harakian mewakili Agama Kristen dan Irzal Maryanto mewakili Agama Islam.
Dalam pernyataannya mereka mengutuk segala bentuk terorisme maupun setiap aksi radikalisme yang merusak kerukunan, persaudaraan dan kekeluargaan di antara komponen bangsa khususnya antar umat beragama di Indonesia.
Kemudian mengajak segenap rakyat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat di seluruh nusantara agar tidak takut dan berani melawan, mencegah serta menggagalkan aksi terorisme dan radikalisme dalam bentuk apapun juga.
Mereka menolak segala bentuk aksi terorisme dan radikalisme sebagai suatu tindakan yang secara nyata maupun prinsip bertentangan dengan ideologi Pancasila yang adalah filosofi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kami berada di garis depan mendukung Pemerintah, khususnya Aparat Polri, TNI, Intelijen Negara dan BNPT, bertindak sigap, cepat dan tegas dalam mencegah serta memberantas Aksi Terorisme dan Radikalisme untuk menjamin kehadiran negara dalam melindungi bngsa dan segenap Rakyat Indonesia," katanya.
Baca juga: Tri Rismaharini datangi lokasi penangkapan terduga teroris
Baca juga: Masyarakat Cirebon nyatakan sikap terhadap aksi terorisme
Baca juga: Komunitas Gusdurian gelar aksi solidaritas untuk kedamaian NKRI
Mereka juga mengutuk tindakan keji, aksi brutal dan teror yang mengakibatkan korban luka dan korban jiwa, baik aparat negara maupun masyarakat sipil dan anak-anak serta mengajak segenap masyarakat untuk berdoa semoga korban luka segera sembuh dan para korban yang meninggal dunia mendapat tempat terbaik disisi Tuhan.
"Kami mendukung Presiden RepubliK Indonesia untuk mengambil kebijakan strategis melakukan restrukturisasi dan reorganisasi fundamental atas semua lembaga nega terkait untuk memastikan usaha pencegahan dan pemberantasan Aksi Terorisme dan Radikalisme dapat dilakukan secara efektif," katanya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Ketua PDIP Malaysia Asfar Misbah, Ketua Nasdem Malaysia Tengku Adnan, Ketua Ikatan Keluarga Banyuwangi Irzal Maryanto, Ketua Gusdurian Kuala Lumpur Abdulrahman, Ketua Gerakan Wadyabala Jokowi, Ira Puspojodoe, Ketua Aliansi Suporter Indonesia di Malaysia, Mahfud Tejani dan Ketua Smeck Hooligan, Lukman Harun.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Tags: