Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memerintahkan fraksinya di DPR segera menyelesaikan pembahasan RUU Perubahan UU tentang Antiterorisme.

"Saya menginstruksikan kepada Fraksi PPP DPR RI untuk segera menyelesaikan RUU Antiterorisme sebelum lebaran tahun ini," kata Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy saat penutupan Lokakarya Nasional Anggota DPRD PPP se-Indonesia di Ancol Jakarta, Selasa.

Ia menyebutkan UU itu akan memberikan kewenangan kepada aparat berwenang melakukan tindakan terukur dalam penanganan masalah terorisme.

Romahurmuziy atau yang akrab disapa Romi menyebutkan UU Antiterorisme yang ada saat ini berasal dari Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu).

"Pemerintah tidak perlu menerbitkan Perppu lagi, kami menyanggupi dan sejalan dengan permintaan Presiden, kami akan selesaikan RUU ini sebelum Idul Fitri 1439 Hijriyah ini," kata Romi.

Dalam kesempatan itu, Romi juga menyayangkan adanya aksi teror yang melibatkan anak-anak yang tidak tahu-menahu latar belakang masalah dalam aksi bunuh diri.

Ia meminta tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan parpol, publik figur untuk menjaga moderasi agama, juga moderasi sikap politik serta menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa.

"PPP meminta aparat penegak hukum menindak terduga teroris secara sistematis dan terukur serta edukatif kerana bagi yang sudah terjangkit paham radikal, luka dan peluru tidak akan menghentikan, hanya pendidikan yang akan mengembalikan mereka," katanya.

Romi menyebutkan Lokakarya Nasional Anggota Legislatif dari PPP Tahun 2018 diikuti 1.260 anggota DPR RI, DPRD Kabupaten/kota dan DPRD seluruh Indonesia.

Semua akan dicalonkan PPP sebagai caleg pada Pemilu 2019. "Mereka semua kita himpun dalam satu wadah sejalan dengan dukungan kami kepada Presiden Jokowi, yaitu wadah yang kami sebut sebagai `Petiga Bejo`, yaitu `Petiga Bersama Jokowi`," kata Romi.

Menurut dia, mereka sudah siap menjadi juru kampanye untuk Jokowi pada Pilpres 2019.

"Mereka sudah siap untuk menjadi jurkam Bapak Presiden, tinggal memberi mereka tambahan pengetahuan. Ini akan terus kita `upgrade`," kata Romi.