Tokyo (ANTARA News) – Pabrikan otomotif Jepang, Nissan, melaporkan laba bersih sepanjang tahun fiskal yang memecahkan rekor berkat pengurangan pajak di Amerika Serikat (AS).

Laba bersih Nissan pada tahun fiskal sampai Maret 2018 naik 12,6 persen menjadi 746,9 miliar yen (sekitar Rp95,3 triliun). Hal itu sejalan dengan penjualan mereka yang menguat 2,0 persen menjadi 11,95 triliun yen (sekitar Rp1,52 kuadriliun).

Laba operasi tersebut didapatkan di tengah tekanan biaya, termasuk naiknya insentif di pasar AS, dan dampak negatif skandal inspeksi.

Namun berkat pengurangan pajak AS yang mengimbangi faktor negatif tersebut, menghasilkan kenaikan “besar” pada laba, kata CEO Nissan Hiroto Saikawa.

Akan tetapi, Nissan mengatakan laba bersihnya pada tahun fiskal sekarang sampai Maret 2019 akan anjlok sekira 33,1 persen menjadi 500 miliar yen (sekitar Rp63,8 triliun) akibat melemahnya kurs dan meningkatnya biaya bahan mentah, demikian AFP.

Baca: Nissan produksi Datsun di Pakistan, penjualan mulai 2019

Baca: Nissan Sylphy, mobil listrik pertama Nissan yang diproduksi di China