Menperin upayakan peningkatan ekspor ke AS
15 Mei 2018 19:58 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai memdampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Pelepasan Ekspor dan Peninjauan Infrastrktur Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (ANTARA News/ Sella Panduarsa Gareta)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berupaya meningkatkan ekspor berbagai produk manufaktur ke Amerika Serikat (AS) guna memaksimalkan kapasitas kapal besar pengirim barang ekspor langsung dari Tanjung Priok, Jakarta, ke Los Angeles, di Negeri Paman Sam itu.
“Saat ini dari kapasitas 10.000 TEUs baru dipakai 4.300 TEUs. Kami akan tingkatkan terus,” katanya di Jakarta, Selasa.
Airlangga menyampaikan hal itu usai memdampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Pelepasan Ekspor dan Peninjauan Infrastruktur Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Baca juga: Presiden: Ekspor ke AS tunjukkan peran strategis RI
Baca juga: Presiden lepas ekspor Indonesia di Tanjung Priok
Pelepasan ekspor senilai 11,9 juta dolar AS tersebut mencakup produk dari industri tekstil dan produk tekstil, alas kaki, mebel, ban, elektronik, otomotif dan alat berat, makanan, serta keramik.
Indonesia, menurut dia, akan mencari peluang untuk mendapatkan bea masuk nol persen dari ekspor barang jadi tersebut, mengingat 50 persen dari barang ekspor tersebut dikenakan bea masuk 10 hingga 20 persen dari AS.
“Nanti perjanjian antara Indonesia dan AS kita mau ada early harvest. Kita kan banyak impor kapas dari sana. Nah, kita upayakan barter karena impor kapas itu nol persen,” ungkap Airlangga.
Airlangga mengatakan, upaya tersebut tengah memasuki pembicaraan awal dengan pihak AS.
Dengan bea masuk nol persen, dikemukakannya, maka volume ekspor bisa ditingkatkan.
“Kita mau arahnya ke sana, karena barang dari Thailand dan Vietnam sudah nol persen ke AS,” demikian Airlangga Hartarto.
“Saat ini dari kapasitas 10.000 TEUs baru dipakai 4.300 TEUs. Kami akan tingkatkan terus,” katanya di Jakarta, Selasa.
Airlangga menyampaikan hal itu usai memdampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Pelepasan Ekspor dan Peninjauan Infrastruktur Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Baca juga: Presiden: Ekspor ke AS tunjukkan peran strategis RI
Baca juga: Presiden lepas ekspor Indonesia di Tanjung Priok
Pelepasan ekspor senilai 11,9 juta dolar AS tersebut mencakup produk dari industri tekstil dan produk tekstil, alas kaki, mebel, ban, elektronik, otomotif dan alat berat, makanan, serta keramik.
Indonesia, menurut dia, akan mencari peluang untuk mendapatkan bea masuk nol persen dari ekspor barang jadi tersebut, mengingat 50 persen dari barang ekspor tersebut dikenakan bea masuk 10 hingga 20 persen dari AS.
“Nanti perjanjian antara Indonesia dan AS kita mau ada early harvest. Kita kan banyak impor kapas dari sana. Nah, kita upayakan barter karena impor kapas itu nol persen,” ungkap Airlangga.
Airlangga mengatakan, upaya tersebut tengah memasuki pembicaraan awal dengan pihak AS.
Dengan bea masuk nol persen, dikemukakannya, maka volume ekspor bisa ditingkatkan.
“Kita mau arahnya ke sana, karena barang dari Thailand dan Vietnam sudah nol persen ke AS,” demikian Airlangga Hartarto.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018
Tags: