Pengamanan Asian Games-Paragames akan berstandar internasional
15 Mei 2018 12:35 WIB
Menpora Imam Nahrawi (tengah) berbincang bersama Ketua Umum Inasgoc Erick Thohir (kiri) dan Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari (kanan) usai memberikan keterangan kepada media terkait penyelenggaraan Asian Games 2018 pasca serangan bom bunuh diri di wilayah Jawa Timur di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (14/5/2018). Dalam keterangannya Kemenpora, Inasgoc dan Inapgoc optimistis bahwa penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games berjalan lancar dan aman. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia memastikan pengamanan penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018 sesuai dengan standar internasional yang telah ditetapkan Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan Komite Paralimpiade Asia (APC).
"Saya sudah meminta kepada Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) dan Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) untuk segera memberitahu OCA dan APC bahwa kondisi Indonesia terkendali dan aman karena aparat keamanan terus mengendalikan situasi," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi selepas pembukaan diskusi Rakyat Merdeka di Jakarta, Selasa.
Menpora mengakui sejumlah negara peserta Asian Games mendapatkan informasi terbatas terkait keamanan Indonesia menyusul peristiwa ledakan bom di Surabaya dan pengumuman peringatan diri bepergian ke Indonesia dari sejumlah negara.
"Kami mengabarkan kepada seluruh atlet dan masyarakat, INASGOC dan INAPGOC sudah bersepakat untuk tidak mundur atau mengubah rencana dalam menyukseskan penyelenggaraan ini karena ada tindakan terorisme yang cukup mengkhawatirkan," kata Menpora.
Menpora optimistis peristiwa tindakan terorisme di Surabaya tidak mempengaruhi dukungan para sponsor untuk membantu penyelenggaran Asian Games 2018.
"Ada sponsor yang baru masuk tadi malam untuk memberikan dukungan dan bonus bagi atlet. Sponsor makin bersemangat untuk Asian Games," katanya.
Indonesia, lanjut Menpora, telah menjelaskan ke sejumlah perwakilan negara peserta terkait lokasi peristiwa ledakan bom di Surabaya yang jauh dari lokasi penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang.
Sebelumnya, Ketua INASGOC Erick Thohir memastikan pengamanan Asian Games 2018 akan dilakukan berlapis untuk mengantisipasi kejadian tidak diinginkan seperti tindakan teror.
"Akan ada ring satu, dua, tiga karena sudah sesuai standar internasional. Tentu kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait," kata Erick.
Selain itu, dia menegaskan, semua orang yang terlibat dalam pelaksanaan Asian Games 2018 harus memiliki tanda pengenal yang terakreditasi. Ini berlaku pula bagi masyarakat yang ingin menonton langsung pertandingan-pertandingan Asian Games.
"Jadi semua yang membeli tiket akan ada daftar dan keterangan rincinya," ujar Erick.
"Saya sudah meminta kepada Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) dan Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) untuk segera memberitahu OCA dan APC bahwa kondisi Indonesia terkendali dan aman karena aparat keamanan terus mengendalikan situasi," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi selepas pembukaan diskusi Rakyat Merdeka di Jakarta, Selasa.
Menpora mengakui sejumlah negara peserta Asian Games mendapatkan informasi terbatas terkait keamanan Indonesia menyusul peristiwa ledakan bom di Surabaya dan pengumuman peringatan diri bepergian ke Indonesia dari sejumlah negara.
"Kami mengabarkan kepada seluruh atlet dan masyarakat, INASGOC dan INAPGOC sudah bersepakat untuk tidak mundur atau mengubah rencana dalam menyukseskan penyelenggaraan ini karena ada tindakan terorisme yang cukup mengkhawatirkan," kata Menpora.
Menpora optimistis peristiwa tindakan terorisme di Surabaya tidak mempengaruhi dukungan para sponsor untuk membantu penyelenggaran Asian Games 2018.
"Ada sponsor yang baru masuk tadi malam untuk memberikan dukungan dan bonus bagi atlet. Sponsor makin bersemangat untuk Asian Games," katanya.
Indonesia, lanjut Menpora, telah menjelaskan ke sejumlah perwakilan negara peserta terkait lokasi peristiwa ledakan bom di Surabaya yang jauh dari lokasi penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang.
Sebelumnya, Ketua INASGOC Erick Thohir memastikan pengamanan Asian Games 2018 akan dilakukan berlapis untuk mengantisipasi kejadian tidak diinginkan seperti tindakan teror.
"Akan ada ring satu, dua, tiga karena sudah sesuai standar internasional. Tentu kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait," kata Erick.
Selain itu, dia menegaskan, semua orang yang terlibat dalam pelaksanaan Asian Games 2018 harus memiliki tanda pengenal yang terakreditasi. Ini berlaku pula bagi masyarakat yang ingin menonton langsung pertandingan-pertandingan Asian Games.
"Jadi semua yang membeli tiket akan ada daftar dan keterangan rincinya," ujar Erick.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: