Polisi tindak 13 tersangka teroris di Surabaya-Sidoarjo
14 Mei 2018 17:52 WIB
Arsip Foto. Personel Brimob mendatangi tempat tinggal terduga teroris berinisial MM saat akan dilakukannya penggeledahan oleh Tim Densus 88 di Kawasan Ampel Kembang, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/12/2017). Tim Densus 88 mengamankan sejumlah dokumen usai melakukan penggeledahan di rumah itu. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Surabaya (ANTARA News) - Aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri telah menindak 13 tersangka teroris di wilayah Surabaya dan Sidoarjo pada Senin.
"Kita melakukan penindakan pada Senin dini hari pukul 02.30 sampai 16.45 WIB. Ada 13 orang ditindak yang akan melakukan teror," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Senin.
Barung mengatakan dalam penindakan itu empat orang tersangka teroris tewas ditembak mati petugas karena melakukan perlawanan dan sembilan lainnya ditangkap dalam keadaan hidup.
"Empat semua di wilayah Sidoarjo, termasuk Anton yang semalam. Sembilan tersebar di Sidoarjo dan Surabaya. Total ada 13 orang, sembilan hidup dan empat mati," katanya.
Namun, Barung enggan menjelaskan sasaran penindakan terhadap 13 teroris itu. Dia hanya mengungkapkan bahwa penindakan dilakukan pada orang-orang dalam jaringan yang sudah diidentifikasi.
Dia menekankan bahwa polisi tetap konsentrasi melakukan pemberantasan tindak pidana terorisme.
Pada Minggu (13/5) ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya dan satu ledakan bom terjadi di satu rumah susun di Sidoarjo. Pagi ini ledakan bom juga terjadi di Markas Polrestabes Surabaya.
Serangan bom di tiga gereja, menurut data sementara polisi hingga Senin petang, menyebabkan 18 orang tewas, termasuk di antaranya para pelaku, Pelaku peledakan bom di tiga gereja di Surabaya adalah satu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan empat anak. Para pelaku menurut polisi punya kaitan dengan Jamaah Anshar Daulah-Jamaah Ansharut Tauhid yang merupakan pendukung utama ISIS.
"Kita melakukan penindakan pada Senin dini hari pukul 02.30 sampai 16.45 WIB. Ada 13 orang ditindak yang akan melakukan teror," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Senin.
Barung mengatakan dalam penindakan itu empat orang tersangka teroris tewas ditembak mati petugas karena melakukan perlawanan dan sembilan lainnya ditangkap dalam keadaan hidup.
"Empat semua di wilayah Sidoarjo, termasuk Anton yang semalam. Sembilan tersebar di Sidoarjo dan Surabaya. Total ada 13 orang, sembilan hidup dan empat mati," katanya.
Namun, Barung enggan menjelaskan sasaran penindakan terhadap 13 teroris itu. Dia hanya mengungkapkan bahwa penindakan dilakukan pada orang-orang dalam jaringan yang sudah diidentifikasi.
Dia menekankan bahwa polisi tetap konsentrasi melakukan pemberantasan tindak pidana terorisme.
Pada Minggu (13/5) ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya dan satu ledakan bom terjadi di satu rumah susun di Sidoarjo. Pagi ini ledakan bom juga terjadi di Markas Polrestabes Surabaya.
Serangan bom di tiga gereja, menurut data sementara polisi hingga Senin petang, menyebabkan 18 orang tewas, termasuk di antaranya para pelaku, Pelaku peledakan bom di tiga gereja di Surabaya adalah satu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan empat anak. Para pelaku menurut polisi punya kaitan dengan Jamaah Anshar Daulah-Jamaah Ansharut Tauhid yang merupakan pendukung utama ISIS.
Pewarta: Indra Setiawan, Willy Irawan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: