Rupiah Senin pagi melemah ke Rp13.968
14 Mei 2018 10:06 WIB
Rupiah Ditutup Melemah Terhadap Dolar Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS di kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (27/10/2017). Berdasarkan data Yahoo Finance, Rupiah melemah ke level Rp13.615/USD atau tidak lebih baik dibanding sebelumnya pada level Rp13.581/USD. (ANTARA/Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah sebesar 25 poin menjadi Rp13.968 dibanding posisi sebelumnya Rp13.943 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Senin mengatakan ekspektasi inflasi di Amerika Serikat yang rendah menyusul data impor bulan April di bawah ekspektasi menahan laju dolar AS lebih tinggi.
Ia menambahkan bahwa obligasi Amerika Serkat yang turun sebesar menjadi 2,97 persen juga dapat menjadi faktor yang menahan pergerakan dolar AS.
"Pergerakan nilai tukar rupiah relatif masih stabil terhadap dolar AS," katanya.
Ia mengatakan salah satu faktor yang menjaga nilai tukar rupiah yakni kemungkinan dinaikannya tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI 7-Day Repo Rate) dalam waktu dekat.
Di sisi lain, ia mengatakan, sentimen mengenai serangan teror bom di Surabaya sepertinya berdampak terbatas bagi pergerakan nilai tukar rupiah.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa adanya hubungan positif antara suku bunga dengan nilai mata uang membuat pergerakan rupiah relatif stabil.
"Laju Rupiah diharapkan dapat kembali bergerak positif dengan memanfaatkan rencana BI tersebut," katanya.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Senin mengatakan ekspektasi inflasi di Amerika Serikat yang rendah menyusul data impor bulan April di bawah ekspektasi menahan laju dolar AS lebih tinggi.
Ia menambahkan bahwa obligasi Amerika Serkat yang turun sebesar menjadi 2,97 persen juga dapat menjadi faktor yang menahan pergerakan dolar AS.
"Pergerakan nilai tukar rupiah relatif masih stabil terhadap dolar AS," katanya.
Ia mengatakan salah satu faktor yang menjaga nilai tukar rupiah yakni kemungkinan dinaikannya tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI 7-Day Repo Rate) dalam waktu dekat.
Di sisi lain, ia mengatakan, sentimen mengenai serangan teror bom di Surabaya sepertinya berdampak terbatas bagi pergerakan nilai tukar rupiah.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa adanya hubungan positif antara suku bunga dengan nilai mata uang membuat pergerakan rupiah relatif stabil.
"Laju Rupiah diharapkan dapat kembali bergerak positif dengan memanfaatkan rencana BI tersebut," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018
Tags: