Indeks BEI merosot 31,49 poin
14 Mei 2018 09:44 WIB
Arsip Foto. Layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018). IHSG pada perdagangan pekan ini ditutup melemah 16,95 poin atau 0,27 persen ke level 6.304,95. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Sentimen negatif eksternal memicu indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) merosot 31,49 poin 31,49 poin atau 0,53 persen menjadi posisi 5.925,33 poin pada pembukaan bursa Senin pagi, sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 6,90 poin (0,72 persen) menjadi 955,10.
Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan dampak dari memanasnya kondisi geopolitik di Timur Tengah menjadi tantangan bagi pasar saham global, dan ikut mempengaruhi pergerakan IHSG.
"Memanasnya geopolitik di Timur Tengah mengancam pasokan minyak dunia dari wilayah tersebut," katanya.
Ia menambahkan nilai tukar rupiah yang kembali mengalami pelemahan terhadap dolar AS juga turut menjadi faktor yang menahan IHSG.
"Prospek kenaikan suku bunga AS menopang dolar AS. Hal itu masih membayangi pasar saham," katanya.
Nico berharap upaya pemerintah menciptakan struktur ekonomi yang jauh lebih kuat dengan membangun industri penghasil bahan baku dan bahan modal untuk optimalisasi pertumbuhan ekonomi dapat menjaga pergerakan IHSG.
Di tingkat regional, indeks Nikkei naik 38,10 poin (0,17 persen) ke 22.796,58; indeks Hang Seng menguat 410,78 poin (1,32 persen) ke 31.532,85; dan Straits Times melemah 12,47 poin (0,35 persen) ke posisi 3.557,70.
Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan dampak dari memanasnya kondisi geopolitik di Timur Tengah menjadi tantangan bagi pasar saham global, dan ikut mempengaruhi pergerakan IHSG.
"Memanasnya geopolitik di Timur Tengah mengancam pasokan minyak dunia dari wilayah tersebut," katanya.
Ia menambahkan nilai tukar rupiah yang kembali mengalami pelemahan terhadap dolar AS juga turut menjadi faktor yang menahan IHSG.
"Prospek kenaikan suku bunga AS menopang dolar AS. Hal itu masih membayangi pasar saham," katanya.
Nico berharap upaya pemerintah menciptakan struktur ekonomi yang jauh lebih kuat dengan membangun industri penghasil bahan baku dan bahan modal untuk optimalisasi pertumbuhan ekonomi dapat menjaga pergerakan IHSG.
Di tingkat regional, indeks Nikkei naik 38,10 poin (0,17 persen) ke 22.796,58; indeks Hang Seng menguat 410,78 poin (1,32 persen) ke 31.532,85; dan Straits Times melemah 12,47 poin (0,35 persen) ke posisi 3.557,70.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: