GEMA MA tolak pengeboman dikaitkan dengan Islam
14 Mei 2018 02:57 WIB
Dokumentasi Petugas memadamkan api yang membakar sejumlah sepeda sesaat setelah terjadi ledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Ledakan terjadi di tiga lokasi di Surabaya, yakni di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), dan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, pada waktu yang hampir bersamaan. (ANTARA/HO/HUMAS PEMKOT-Andy Pinaria)
Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Generasi Muda Mathla`ul Anwar menolak aksi pengeboman dikaitkan dengan ajaran, nilai dan tujuan agama apapun khususnya Islam.
"Kami menyatakan dengan tegas atas tindakan pengeboman di tiga gereja di Surabaya bahwa aksi tersebut tidak ada kaitan sama sekali dengan ajaran, nilai, dan tujuan agama apapun," kata Ketua Umum DPP Generasi Muda Mathla`ul Anwar (GEMA MA) Ahmad Nawawi di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, dalang dari aksi pengeboman sejatinya adalah pihak yang ingin meraih keuntungan melalui penyebaran virus ketakutan, saling benci, curiga satu sama lain dan berupaya menghilangkan perekat persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI.
Karena itu, pihaknya mengecam keras kejahatan teror bom yang terjadi di 3 titik tempat peribadatan Kristiani di Surabaya.
"Kejadian ini jelas berlawanan dengan nilai kemanusiaan dan nilai agama. Kami menyampaikan duka yang mendalam serta simpati untuk seluruh korban," katanya.
Pihaknya mendukung pemerintah untuk menegakkan hukum dalam melawan terorisme dan radikalisme dengan tetap berpegang teguh pada komitmen keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ia menambahkan bahwa penanganan benih-benih teroris berbungkus agama dengan objek rumah ibadah ini hanya dapat dicegah dengan melibatkan penyuluh dan guru agama dari Kementerian Agama serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tersebar hingga di tingkat kecamatan dan sekolah-sekolah untuk mengkampanyekan agama yang "rahmatan lil alamin" (rahmat bagi lingkungan).
"Korban teror dapat menimpa siapa saja termasuk kita dan anggota keluarga kita sehingga setiap komponen masyarakat wajib menolak segala bentuk tindakan terorisme," katanya.
Seiring beberapa hari lagi akan datangnya bulan Suci Ramadhan, DPP GEMA Mathla`ul Anwar mengajak seluruh umat muslim di Indonesia untuk sama-sama bersatu menyebarkan pesona keindahan ajaran Islam dalam wujud perilaku kesabaran, kasih sayang dan kepedulian, sebagai bagian dari makna puasa Ramadhan.
"Kami menyatakan dengan tegas atas tindakan pengeboman di tiga gereja di Surabaya bahwa aksi tersebut tidak ada kaitan sama sekali dengan ajaran, nilai, dan tujuan agama apapun," kata Ketua Umum DPP Generasi Muda Mathla`ul Anwar (GEMA MA) Ahmad Nawawi di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, dalang dari aksi pengeboman sejatinya adalah pihak yang ingin meraih keuntungan melalui penyebaran virus ketakutan, saling benci, curiga satu sama lain dan berupaya menghilangkan perekat persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI.
Karena itu, pihaknya mengecam keras kejahatan teror bom yang terjadi di 3 titik tempat peribadatan Kristiani di Surabaya.
"Kejadian ini jelas berlawanan dengan nilai kemanusiaan dan nilai agama. Kami menyampaikan duka yang mendalam serta simpati untuk seluruh korban," katanya.
Pihaknya mendukung pemerintah untuk menegakkan hukum dalam melawan terorisme dan radikalisme dengan tetap berpegang teguh pada komitmen keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ia menambahkan bahwa penanganan benih-benih teroris berbungkus agama dengan objek rumah ibadah ini hanya dapat dicegah dengan melibatkan penyuluh dan guru agama dari Kementerian Agama serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tersebar hingga di tingkat kecamatan dan sekolah-sekolah untuk mengkampanyekan agama yang "rahmatan lil alamin" (rahmat bagi lingkungan).
"Korban teror dapat menimpa siapa saja termasuk kita dan anggota keluarga kita sehingga setiap komponen masyarakat wajib menolak segala bentuk tindakan terorisme," katanya.
Seiring beberapa hari lagi akan datangnya bulan Suci Ramadhan, DPP GEMA Mathla`ul Anwar mengajak seluruh umat muslim di Indonesia untuk sama-sama bersatu menyebarkan pesona keindahan ajaran Islam dalam wujud perilaku kesabaran, kasih sayang dan kepedulian, sebagai bagian dari makna puasa Ramadhan.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: