Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) menyatakan ledakan bom pada tiga gereja di Surabaya Jawa Timur, mengusik ketenangan hidup antarumat beragama di Indonesia.

"Secara tegas GAMKI mengutuk keras ledakan bom tersebut, apapun alasannya ledakan teraebut tidak boleh terjadi karena selain mengusik ketenangan hidup dan rasa curiga di antara pemeluk agama, bom itu juga menelan banyak korban," kata Ketua Umum GAMKI Michael Wattimena di Jakarta Minggu.

Michael juga berharap Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) segera mengungkap pelaku aksi teror tersebut.

Michael menjelaskan gereja merupakan tempat ibadah umat Kristian sehingga tidak boleh dijadikan lokasi bisnis dan aktivitas politik.

Michael menyatakan Indonesia harus menjadi contoh keberagaman dan kerukunan dalam umat beragama yang sudah diakui dunia internasional.

GAMKI menurut Michael mendukung Polru mengusut tuntas dan menangkap aktor maupun kelompok teror di Surabaya.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu juga meminta negara hadir memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Pesan ini dikirimkan kepada pemerintah khususnya POLRI dan BNPT agar siaga. Tentunya kejadian ini menjadi pesan kepada pemerintah, karena belum memberikan rasa aman kepada rakyatnya," ungkap anggota Fraksi Partai Demokrat.

Michael menambahkan aparat kepolisian perlu mendapatkan pelatihan khusus guna mengantisipasi dan mengidentifikasi aksi teror sebelum terjadi.

Sebelumnya, ledakan menggoncang Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, Gereja Santa Maria di Jalan Ngagel Madya dan Gereja di Jalan Arjuna, Surabaya, Jawa Timur, menyebabkan 13 orang tewas dan 41 orang terluka pada Minggu (13/5) pagi.

Baca juga: DPR kutuk aksi pemboman rumah ibadah di Surabaya